Cek 8 Informasi Penting Ini, Bisa Jadi Panduan Cari Cuan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
01 November 2021 08:30
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis kinerja perusahaan untuk periode yang berakhir pada September 2021.

CNBC Indonesia telah merangkum sembilan peristiwa emiten akhir pekan lalu, Jumat (29/10/2021), untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan hari ini Senin (1/11/2021) dibuka.

1. Ditopang Kemilau Batu Bara, SMCB Bukukan Laba Rp 459 M

Emiten semen BUMN, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), membukukan laba bersih sebesar Rp 459 miliar pada periode sembilan bulan pertama tahun ini.

Perolehan laba bersih tersebut naik 4,79% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 438 miliar.

Pada sembilan bulan pertama tahun ini, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 8,07 triliun, naik 10,14% dari sebelumnya Rp 7,33 triliun. Sementara itu, volume penjualan semen dan terak termasuk ekspor pada periode Januari sampai dengan September sebesar Rp 9,83 triliun dari sebelumnya Rp 8,71 triliun.

2. Rawat Inap Melonjak, Siloam Cetak Laba Q3 Tembus Rp 532 M

Emiten pengelola rumah sakit yang tergabung dalam Grup Lippo milik keluarga Riady, PT Siloam Internasional hospital Tbk (SILO), melaporkan laba bersih sebesar Rp 531,95 miliar pada kuartal III-2021 atau per September lalu.

Kinerja ini membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di mana perusahaan masih mengalami kerugian Rp 48,79 miliar.

Kinerja positif dalam sepanjang 9 bulan pertama tahun 2021 salah satunya didorong oleh kenaikan yang signifikan dari sisi pendapatan.

3. Laba Gudang Garam Q3 Anjlok 27% Jadi Rp 4 T, Ada Apa?

Emiten produsen rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membukukan laba bersih sebesar Rp 4,13 triliun pada periode kuartal ketiga tahun ini atau per September 2021.

Perolehan laba bersih 9 bulan tersebut mengalami penurunan sebesar 26,78% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 5,65 triliun.

Penurunan laba bersih tersebut berimbas pada turunnya nilai laba per saham GGRM menjadi Rp 2.149 per saham dari sebelumnya Rp 2,935 per saham.

4. Jokowi Kunjungan ke 3 Negara Pakai Garuda, Sinyal Apa Ini?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perjalanan untuk mengunjungi tiga negara menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang dikelola PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).

Pertimbangan dipilihnya maskapai ini untuk menerbangkan presiden lantaran mempertimbangkan keamanan maupun efisiensi, di tengah 'badai' restrukturisasi yang tengah dilakukan Garuda.

Jokowi memang melakukan kunjungan ke tiga negara, yakni Italia, Inggris Raya, dan Uni Emirat Arab.

5. Laba Bank Mega Q3 Melesat 43% Tembus Rp 2,5 T, Kredit Rp 54 T

PT Bank Mega Tbk (MEGA) mencatat laba di 9 bulan pertama tahun ini atau per kuartal III-2021 senilai Rp 2,53 triliun, melesat 43% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp1,76 triliun.

Sementara laba sebelum pajak tumbuh sebesar 42% (yoy, year on year) menjadi Rp 3,14 triliun dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,21 triliun.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan pertumbuhan laba tersebut dikontribusikan oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest income) 25% menjadi Rp 3,71 triliun, dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,97 triliun.

6. Ngutang Rp 5,7 T, Emiten Menara Sandiaga Rilis Obligasi

Emiten menara telekomunikasi yang dimiliki Grup Saratoga milik Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menawarkan surat utang sebesar US$ 400 juta atau setara dengan Rp 5,7 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.250 per US$.

Surat utang ini akan ditawarkan dengan tingkat suku bunga 2,80% yang akan jatuh tempo pada 2027 mendatang.

Surat utang ini sudah mendapat peringkat BBB- dari Fitch Ratings Ltd. Penawaran surat utang ditargetkan akan ditutup pada tanggal 2 November 2021 mengacu pada persyaratan penutupan yang sewajarnya.

7. Ssstt, Ada Emiten CPO Asal Kalteng IPO Rp 2 T, Minat Beli?

Perusahaan yang bergerak di bisnis perkebunan kelapa sawit, PT Nusantara Sawit Sejahtera berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di akhir tahun ini.

Perusahaan berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 13,5 miliar saham baru atau setara 40% saham dari total modal yang disetor.

Adapun, harga yang ditawarkan berkisar Rp 135 sampai dengan Rp 150 per saham.

8. Omzet Naik, Laba HM Sampoerna Malah Ambles 20% di Q3

Produsen rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan laba bersih senilai Rp 5,55 triliun sepanjang tahun ini yang berakhir pada September 2021 lalu atau kuartal III-2021.

Laba bersih ini turun 19,62% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp 6,91 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Turunnya laba bersih ini juga menggerus laba bersih per saham menjadi sebesar Rp 48 dari sebelumnya Rp 59.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular