
Laba Gudang Garam Q3 Anjlok 27% Jadi Rp 4 T, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membukukan laba bersih sebesar Rp 4,13 triliun pada periode kuartal ketiga tahun ini atau per September 2021.
Perolehan laba bersih 9 bulan tersebut mengalami penurunan sebesar 26,78% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 5,65 triliun.
Penurunan laba bersih tersebut berimbas pada turunnya nilai laba per saham GGRM menjadi Rp 2.149 per saham dari sebelumnya Rp 2,935 per saham.
Pada periode Januari sampai dengan 30 September 2021, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 10,43% menjadi Rp 92,07 triliun dari sebelumnya Rp 83,38 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan di pasar domestik masih mendominasi yakni Rp 90,66 triliun, naik dari Rp 81,97 triliun di September 2020.
Sedangkan, di pasar ekspor sebesar Rp 1,40 triliun, naik dari sebelumnya Rp 1,39 triliun.
Secara rinci, pendapatan sigaret kretek masih menjadi motor pertumbuhan pendapatan, yakni sebesar Rp 84,57 triliun, naik dari Rp 76,08 triliun.
Selanjutnya, pendapatan sigaret kretek tangan (SKT) stabil di kisaran Rp 6,3 triliun. Sisanya dari rokok klobot dan kertas karton masing-masing Rp 15,18 miliar dan Rp 1,13 triliun.
Naiknya pendapatan GGRM juga berimbas kepada naiknya biaya pokok penjualan menjadi Rp 81,67 triliun dari Rp 70,39 triliun pada kuartal ketiga 2020. Sehingga, laba bruto perseroan turun menjadi Rp 10,39 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,98 triliun.
Tercatat, total aset GGRM sampai dengan 30 September 2021 naik menjadi Rp 83,25 triliun dari posisi Desember 2020 sebesar Rp 78,19 triliun.
Aset tersebut terdiri dari liabilitas sebesar Rp 25,53 triliun, naik dari Desember Rp 19,66 triliun. Sementara itu, ekuitas perseroan juga naik dari sebelumnya Rp 78,19 triliun menjadi Rp 83,25 triliun.
Pada penutupan perdagangan Jumat (29/10/2021), harga saham Gudang Garam terpantau melemah 0,07% ke level Rp 33.500 per saham. Sejak awal tahun saham perseroan masih melemah 18,29% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 64,46 triliun.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Isu Akuisisi Japan Tobacco Belum Jelas, Saham GGRM Dibanting!