
Gelar RUPST Hari Ini, Saham Gudang Garam Masih Keok!

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah berayun naik-turun dari zona merah ke zona hijau sedari pagi, saham emiten produsen rokok raksasa PT Gudang Garam Tbk (GGRM) merosot ke zona merah pada penutupan sesi II perdagangan hari ini, Kamis (8/7/2021).
Pergerakan saham GGRM tersebut terjadi di tengah pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilakukan pada hari ini.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GGRM terkoreksi 0,67% ke posisi Rp 40.575/saham. Nilai transaksi saham GGRM tercatat sebesar Rp 199,89 miliar. Seiring dengan pelemahan saham produsen rokok brand GG Mild ini, asing mencatatkan jual bersih (net sell) Rp 3,39 miliar.
Dengan ini, saham GGRM sudah memerah selama 4 hari beruntun, atau sejak Senin (5/7) lalu. Alhasil, dalam sepekan saham GGRM ambles 8,20%.
Namun, dalam sebulan, saham ini melesat 20,76%, setelah sempat mengalami dua kali reli penguatan, yakni selama 4 hari beruntun antara 14-17 Juni dan selama 8 hari berturut-turut antara 21-30 Juni 2021.
Sebagai informasi, dalam keterbukaan informasi di situs BEI pada 27 Mei lalu, manajemen GGRM mengumumkan pelaksanaan RUPST yang jatuh pada hari ini, Kamis (8/7), pukul 09.00 WIB di Grand Surya Hotel, Jl. Dhoho No. 95, Kediri.
Adapun, hingga berita ini ditulis, CNBC Indonesia belum mendapatkan salinan risalah RUPST GGRM.
Sebelumnya, dalam RUPST 28 Agustus tahun lalu, Gudang Garam memutuskan tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2019. Hasil RUPS memutuskan laba Gudang Garam seluruhnya dialokasikan sebagai laba ditahan.
Langkah ini merupakan pertama kalinya dalam beberapa tahun belakangan perseroan tidak membagikan dividen. Pada 2019, Gudang Garam membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp 5 triliun atau setara dengan 2.600 per saham untuk tahun buku 2018.
Pada 2019 Gudang Garam membukukan laba bersih Rp 10,80 triliun sepanjang tahun lalu atau tumbuh 40% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 yakni Rp 7,79 triliun.
Sementara, pada 2020 Gudang Garam mencatatkan penurunan laba bersih. Menurut laporan keuangan perusahaan di keterbukaan informasi, Rabu (31/3), laba bersih perusahaan tercatat ambles sebesar 29,71% menjadi Rp 7,65 triliun pada 2020, dari tahun sebelumnya sebesar Rp 10,88 triliun.
Meskipun laba bersih merosot, pendapatan perusahaan naik tipis sebesar 3,58% dari Rp 110,52 triliun pada 2019, menjadi Rp 114,48 triliun pada tahun lalu.
Lebih rinci, secara segmen, sigaret kretek mesin (SKM) masih menjadi andalan perusahaan. Sepanjang tahun lalu, SKM menyumbang pendapatan Rp 104,68 triliun atau 91,44% dari total pendapatan perusahaan.
Kemudian, sigaret kretek tangan (SKT) membukukan Rp 8,55 triliun atau 7,47%, rokok klobot Rp 25,01 miliar atau 0,02%, kertas karton Rp 1,13 triliun atau 0,98%, dan lainnya Rp 94.75 miliar atau 0,08%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Gudang Garam Bagi Dividen Rp 2.600/saham, Total Rp 5 T