Analisis

Laba 5 Bank Kakap Q3 Melesat, duh Angka NPL Bikin Waswas nih?

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
29 October 2021 15:25
Bank BCA
Foto: kolase foto/ BCA, BRI, Mandiri, BNI / Aristya Rahadian

Hingga kuartal III tahun ini, kinerja fundamental kelima bank di atas terbilang positif. Mari kita bahas secara singkat.

Bank Central Asia (BBCA)

BCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 23,2 triliun pada 9 bulan pertama tahun 2021, atau naik 15,8% YoY dari periode yang sama tahun lalu Rp 20 triliun.

Kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income) selama 9 bulan pertama tahun 2021 yang tercatat naik 3,3% YoY menjadi Rp42,2 triliun.

Pendapatan selain bunga tercatat Rp15,5 triliun di periode yang sama, atau tumbuh 2,4% YoY. Kinerja positif pendapatan selain bunga ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 11,2% YoY menjadi Rp10,7 triliun.

Adapun penyaluran kredit baru naik 13,8% secara tahunan (YoY) seiring komitmen BCA mendukung pemulihan ekonomi.

Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga (DPK) naik sebesar 18,3% YoY menjadi Rp 923,7 triliun, sehingga mendorong total aset BCA tumbuh 16,5% YoY mencapai Rp 1.169,3 triliun.

Dalam laporan keuangannya, BCA juga mencatat, jumlah kredit yang direstrukturisasi oleh bank terhadap debitur yang terkena dampak pandemi COVID-19 tercatat sebesar Rp 88,86 triliun per September 2021. Angka ini lebih rendah dari posisi 31 Desember 2020 sebesar Rp 97,49 triliun.

Bank Negara Indonesia (BBNI)

BNI tercatat membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk secara konsolidasian sebesar Rp 7,75 triliun pada September 2021 atau per kuartal III, meningkat 79,33% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 4,32 triliun.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan, Senin (25/10/2021), pada 9 bulan pertama tahun ini, BBNI mencatatkan pendapatan bunga sebesar Rp 37,52 triliun, lebih rendah dari tahun sebelumnya Rp 42,03 triliun.

Beban bunga tercatat sebesar Rp 8,82 triliun pada September 2021, sehingga perseroan mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 28,69 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp 26,47 triliun.

Secara konsolidasian, sampai dengan 30 September 2021, perseroan sudah menyalurkan kredit sebesar Rp 570,64 triliun, meningkat 3,17% dari tahun sebelumnya Rp 553,106 triliun.

Sementara itu, jumlah kredit yang telah direstrukturisasi dan dalam kategori kredit bermasalah pada tanggal 30 September 2021 sebesar Rp 10, 20 triliun, lebih rendah dari posisi 31 Desember 2020 sebesar Rp12,67 triliun.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI)

BRI mencatatkan laba bersih konsolidasi pada 9 bulan tahun ini atau per September 2021 mencapai Rp 19,07 triliun, naik 34,77% dari periode yang sama tahun lalu Rp 14,15 triliun.

Sementara laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk naik 36,40% menjadi Rp 19,26 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 14,12 triliun.

Dalam laporan keuangan yang dirilis perusahaan, kredit yang disalurkan BRI mengalami pertumbuhan 13,06% menjadi Rp 1.017 triliun dari posisi akhir Desember 2020 lalu (year to date/ytd) sebesar Rp 899,47 triliun.

Di periode yang sama, perusahaan mencatatkan pendapatan bunga bersih secara konsolidasi senilai Rp 19,31 triliun, tumbuh 27,90% YoY.

Dana pihak ketiga (DPK) perusahaan mengalami pertumbuhan 1,27% selama 9 bulan pertama tahun ini menjadi Rp 1.135,30 triliun dari sebelumnya Ro 1.121,03 triliun.

Net interest margin (NIM) naik dari sebelumnya sebesar 5,76% di akhir September 2020 menjadi 6,86% di akhir periode yang sama tahun ini.

Jumlah kredit yang diberikan yang telah direstrukturisasi (BRI Entitas Induk dan BRI Agro) akibat Covid-19 pada 30 September 2021 sebesar Rp 167,79 triliun, mengecil dari posisi akhir 2020 sebesar Rp 194,88 triliun dengan skema perpanjangan jangka waktu.

Bank Mandiri (BMRI)

Hingga kuartal III 2021 atau per September 2021, Bank Mandiri mampu mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 19,23 triliun, tumbuh 37,1% secara year on year (YoY) dari sebelumnya Rp 14,03 triliun.

Tercatat, hingga kuartal III 2021, laju kredit perseroan secara konsolidasi mampu tumbuh positif sebesar 16,93% YoY menjadi Rp 1.021,6 triliun yang juga diimbangi dengan CASA Ratio Bank Mandiri (bank only) yang meningkat sebesar 7,15% year on year (YoY) yakni di level 74,57%.

Manajemen Bank Mandiri mencatat, nilai kredit yang direstrukturisasi hingga akhir September 2021 terus turun dengan outstanding kredit saat ini tinggal Rp 90,1 triliun, dari posisi akhir tahun 2020 lalu yakni sebesar Rp 93,3 triliun.

Manajemen memperkirakan di akhir tahun ini, nilai kredit yang sudah direstrukturisasi ini akan berada di posisi Rp 80 triliun-Rp 85 triliun.

CIMB Niaga (BNGA)

Di kuartal III 2021, CIMB Niaga membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 3,15 triliun, naik 68,86% secara yoy dari laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,86 triliun.

Pendapatan bunga dan syariah bersih CIMB Niaga juga tercatat tumbuh 6,81% secara yoy menjadi Rp 9,89 triliun per triwulan ketiga 2021.

Adapun total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 228 triliun per 30 September 2021. Sementara, jumlah kredit yang disalurkan CIMB Niaga sebesar Rp 172,94 triliun

Lebih lanjut, jumlah kredit yang diberikan CIMB Niaga yang telah direstrukturisasi akibat dari pandemi COVID-19 pada 30 September 2021 adalah sebesar Rp 22,23 triliun. Angka tersebut lebih rendah dari posisi 31 Desember 2020 sebesar Rp 25,40 triliun.

(adf/adf)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular