Roundup

Mandiri-MIND ID-Astra Cetak Laba, Ada Investor Baru XL Axiata

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
29 October 2021 08:45
Paparan publik kinerja Bank Mandiri 28 Oktober 2021, dok BMRI
Foto: Paparan publik kinerja Bank Mandiri 28 Oktober 2021, dok BMRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) keluar dari level psikologis 6.600 pada perdagangan Kamis kemarin (28/10) lantaran diterpa aksi jual pelaku pasar asing.

Alhasil, IHSG ditutup melemah sebesar 1,18% ke level 6.524,07 poin dengan nilai transaksi Rp 13,49 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 504,74 miliar.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan Jumat (29/10/2021):

1.Laba Bank Mandiri Q3 Melesat 37% Rp 19,2 T, Aset Rp 1.638 T

Bank BUMN, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berhasil mencatatkan pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan melalui eksekusi strategi bisnis yang konsisten dengan mengusung peran teknologi di depan.

Hasilnya, hingga kuartal III 2021 atau per September 2021, perseroan mampu mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 19,23 triliun, tumbuh 37,1% secara year on year (YoY) dari sebelumnya Rp 14,03 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, capaian kinerja yang baik tersebut selaras dengan pemulihan kondisi perekonomian secara nasional serta terus menurunnya kasus positif Covid-19 menyusul penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan masifnya program vaksinasi ke seluruh pelosok Indonesia.

2.Melesat 2 Digit, Laba Q3 Bank Syariah Indonesia Capai Rp2,3 T

Emiten bank syariah BUMN, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI membukukan laba bersih sebesar Rp 2,26 triliun pada periode 9 bulan tahun ini atau per September 2021.

Perolehan laba bersih tersebut naik 37,01 % secara tahunan dari sebelumnya Rp 1,65 triliun.

Dari sisi pembiayaan, BSI mampu tumbuh sekitar 7,38% yoy yang mencapai Rp163,32 triliun. BSI pun mampu menjaga kualitas pembiayaan (NPF) nett sebesar 1,02%.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan peningkatan laba bersih tersebut sejalan dengan strategi BSI yang fokus pada digitalisasi, baik digitalisasi produk dan layanan kepada seluruh nasabahnya pascapenggabungan tiga bank syariah milik BUMN pada 1 Februari lalu.

3.Merger Tri-Indosat Masih Tunggu Restu Menteri Johnny Plate

Setelah resmi mengumumkan merger dengan PT Hutchison Tri Indonesia pada September lalu, PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo sedang menunggu izin dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di bawah Menteri Johnny Gerard Plate.

Hal ini diungkapkan oleh Chief Operating Officer Indosat Ooredoo, Vikram Sinha. Saat ini Indosat masih menunggu proses approval dari otoritas. Proses tersebut masih berlangsung.

"Proses approval, sedang bekerja dengan pihak untuk memenuhi requirement," kata Vikram saat Media Update dalam rangka paparan kinerja keuangan, Kamis (28/10/2021).

4.Otomotif Bangkit! Laba Grup Astra Q3 Tembus Rp 15 T, Naik 7%

Induk Grup Astra, PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan laba bersih grup mencapai Rp 15,0 triliun di 9 bulan tahun ini atau per September 2021, 7% lebih tinggi dibandingkan dengan 9 bulan pertama tahun 2020 yakni Rp 14,04 triliun, ketika Grup memperoleh keuntungan dari penjualan saham Bank Permata.

Tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan saham Bank Permata tersebut, laba bersih grup meningkat 84%, dengan kinerja semua divisi bisnis yang lebih baik

Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada 9 bulan pertama tahun 2021 adalah sebesar Rp 167,4 triliun, naik 28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Kinerja Grup secara keseluruhan membaik dalam sembilan bulan pertama tahun 2021, didukung oleh volume penjualan otomotif yang kuat dan harga komoditas yang lebih tinggi," kata Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur ASII, dalam keterangan resmi, Kamis sore (28/10).

NEXT: Simak Aksi Korporasi Lainnya

5.Dari Rugi, MIND ID Cetak Kenaikan Laba Rp9,8 T

BUMN Holding Industri Pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID), yang beranggotakan di antaranya PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk, mencatatkan keuntungan besar hingga kuartal III 2021.

MIND ID mencatatkan kenaikan laba bersih menjadi Rp 9,8 triliun selama periode Januari hingga 30 September 2021, dibandingkan periode yang sama tahun 2020 di mana perusahaan mencatat rugi bersih Rp 1,4 triliun.

CEO Grup MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan, "Sejak awal tahun 2021, MIND ID menempatkan perhatian utama pada aspek operasional anggota MIND ID. Inovasi operasional dilakukan untuk menghasilkan proses bisnis yang lebih efektif dan efisien dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat."

6.Ini Investor yang Lepas Saham CARE Rp 3 T

Awal pekan ini, Senin (25/10/2021), terdapat transaksi pembelian saham PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) di pasar negosiasi dengan nilai transaksi mencapai Rp 3 triliun.

Dalam keterangan yang disampaikan oleh perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan membenarkan telah terjadi perubahan kepemilikan saham di perusahaan.

Pemegang saham pengendali CARE, PT Anugerah Kasih Rajawali disebutkan telah mengurangi kepemilikannya di saham perusahaan. "Benar, terdapat perubahan kepemilikan saham atas kepemilikan Anugerah Kasih Rajawali terhadap perseroan," tulis keterbukaan tersebut, dikutip Kamis (28/10/2021).

7.Cuan Jual Menara, Indosat Cetak Laba Rp 5,8 T di Q3

Emiten telekomunikasi, PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,80 triliun pada kuartal ketiga tahun ini (Q3) atau per September 2021.

Nilai tersebut berkebalikan dari periode yang sama di tahun sebelumnya rugi Rp 457,50 miliar.

Pembalikan menjadi laba yang signifikan tersebut turut meningkatkan nilai laba per saham dasar ISAT menjadi Rp 1.067,42 per saham dari sebelumnya minus Rp 84,19 per saham.

Pada 9 bulan pertama tahun ini, perusahaan yang akan bergabung dengan Tri Indonesia ini membukukan pendapatan sebesar Rp 23,05 triliun, meningkat 11,96% dari periode sama di tahun sebelumnya Rp 20,59 triliun.

8.Emiten Hary Tanoe Digugat Rp 233 M, Ini Respons Manajemen

Perusahaan milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo, PT Bank MNC Internasional Tbk dan induk usaha Grup MNC, PT MNC Investama Tbk (BHIT) digugat oleh salah satu debiturnya, PT Bangun Bumi Bersatu.

Berdasarkan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Jakarta Selatan, kuasa hukum PT Bangun Bumi Bersatu, Wiwin Winata melaporkan perkara tersebut terkait perbuatan melawan hukum dalam gugatan bernomor 921/Pdt.G/2021/PN JKT.SEL.

Bangun Bumi Bersatu menggugat Bank MNC Internasional, PT Harbun Perkasa, MNC Investama, dan PT Sapta Prima Talenta. Selain itu, turut tergugat Hary Tanoesoedibyo, dan Ati Mulyani serta Vestina Ria Kartika.

9.Setor Rp 1,4 T, Ferrymount Resmi Kempit 5% Saham XL Axiata

Ferrymount Investments Limited (FIL), resmi menjadi pemegang saham baru emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan Corporate Secretary EXCL, Ranty Astari Rachman, bahwa induk XL Axiata, Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd telah melakukan penjualan saham perseroan sebanyak 533.409.349 saham kepada Ferrymount Investments.

"Bersama ini kami sampaikan bahwa pada tanggal 27 Oktober 2021 pengalihan saham dari Axiata kepada FIL telah selesai dilaksanakan," kata Ranty Astari, Kamis (28/10/2021).

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular