Otomotif Bangkit! Laba Grup Astra Q3 Tembus Rp 15 T, Naik 7%

Market - Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
28 October 2021 17:49
Astra (Dok. Astra) Foto: Astra (Dok. Astra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Induk Grup Astra, PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan laba bersih grup mencapai Rp 15,0 triliun di 9 bulan tahun ini atau per September 2021, 7% lebih tinggi dibandingkan dengan 9 bulan pertama tahun 2020 yakni Rp 14,04 triliun, ketika Grup memperoleh keuntungan dari penjualan saham Bank Permata.

Tanpa memperhitungkan keuntungan penjualan saham Bank Permata tersebut, laba bersih grup meningkat 84%, dengan kinerja semua divisi bisnis yang lebih baik.

Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada 9 bulan pertama tahun 2021 adalah sebesar Rp 167,4 triliun, naik 28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Kinerja Grup secara keseluruhan membaik dalam sembilan bulan pertama tahun 2021, didukung oleh volume penjualan otomotif yang kuat dan harga komoditas yang lebih tinggi," kata Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur ASII, dalam keterangan resmi, Kamis sore (28/10).

"Walaupun terdapat beberapa ketidakpastian dengan situasi makroekonomi saat ini akibat dampak pandemi, kinerja Grup yang baik memberi kami optimisme terhadap sisa periode sampai dengan akhir tahun ini. Selain itu, posisi neraca keuangan Grup tetap sehat dan solid," tegasnya.

Laporan keuangan ASII September 2021Foto: Laporan keuangan ASII September 2021
Laporan keuangan ASII September 2021

Nilai aset bersih per saham pada 30 September 2021 sebesar Rp 4.114, meningkat 7% dibandingkan pada 31 Desember 2020.

Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan divisi jasa keuangan Grup, mencapai Rp 25,5 triliun pada 30 September 2021, dibandingkan Rp7,3 triliun pada akhir tahun 2020, yang disebabkan oleh kinerja penjualan yang membaik, serta realisasi belanja modal dan modal kerja yang relatif rendah.

Namun, jika volume penjualan terus membaik hingga akhir tahun, belanja modal dan modal kerja dapat mengalami peningkatan.

Utang bersih anak perusahaan divisi jasa keuangan Grup sedikit meningkat dari Rp39,2 triliun pada akhir tahun 2020 menjadi Rp39,3 triliun pada 30 September 2021.

Otomotif

Laba bersih dari divisi otomotif Grup melesat 207% menjadi Rp 5,5 triliun, terutama karena dampak buruk dari pandemi yang signifikan terhadap kinerja divisi ini pada kuartal kedua tahun lalu.

Selain itu, juga ditopang langkah-langkah penanggulangannya, serta peningkatan volume penjualan di 9 bulan pertama tahun ini, terutama pada segmen roda empat yang diuntungkan oleh insentif sementara pajak penjualan barang mewah

Penjualan mobil nasional naik 69% menjadi 628.000 unit pada 9 bulan pertama tahun 2021 (mengacu data Gaikindo).

Penjualan mobil Astra pada periode tersebut naik 79% menjadi 344.000 unit, dengan pangsa pasar meningkat dari 52% menjadi 55%.

Sebanyak 10 model baru dan 16 model revamped telah diluncurkan pada 9 bulan pertama tahun 2021.

Penjualan sepeda motor secara nasional naik 31% menjadi 3,8 juta unit pada sembilan bulan pertama tahun 2021 (mengacu data Kementerian Perindustrian Republik Indonesia).

Penjualan sepeda motor Honda Astra naik 26% menjadi 2,9 juta unit. Sebanyak empat model baru dan 14 model revamped telah diluncurkan pada 9 bulan pertama tahun 2021.

Bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan laba bersih sebesar Rp 446 miliar dibandingkan rugi bersih sebesar Rp 243 miliar pada 9 bulan pertama tahun lalu, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari segmen pabrikan (original equipment manufacturer), pasar suku cadang pengganti (replacement market) dan ekspor.

Jasa Keuangan

Laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 23% menjadi Rp3,4 triliun selama 9 bulan pertama 2021, disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dan asuransi umum.

Bisnis pembiayaan konsumen Grup mengalami peningkatan nilai pembiayaan sebesar 20% menjadi Rp60,7 triliun.

Kontribusi laba bersih dari perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan mobil meningkat sebesar 41% menjadi Rp940 miliar, sementara kontribusi laba bersih dari PT Federal International Finance (FIF) yang fokus pada pembiayaan sepeda motor juga meningkat sebesar 38% menjadi Rp1,6 triliun.

Kedua peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh provisi kerugian pinjaman yang lebih rendah.

Total pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan Grup yang fokus pada pembiayaan alat berat naik 68% menjadi Rp4,5 triliun.

Kontribusi laba bersih dari segmen ini meningkat 32% menjadi Rp49 miliar.

Adapun PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra), perusahaan asuransi umum Grup, mencatat peningkatan laba bersih sebesar 9% menjadi Rp853 miliar, terutama disebabkan hasil investasi yang lebih tinggi.

Perusahaan asuransi jiwa Grup, PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life), mencatatkan peningkatan premi bruto (gross written premium) sebesar 58% menjadi Rp4,0 triliun

Alat Berat-Tambang

Laba bersih dari divisi alat berat Grup, pertambangan, konstruksi dan energi naik 51% menjadi Rp 4,7 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan alat berat Komatsu dan menguatnya harga batu bara.

PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5% sahamnya dimiliki ASII, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 46% menjadi Rp7,8 triliun.

Penjualan alat berat Komatsu meningkat 84% menjadi 2.194 unit, sementara pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga meningkat.

Kontraktor servis penambangan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) mencatatkan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal) yang sedikit lebih rendah sebesar 630 juta bank cubic metres, sementara produksi batu bara naik sebesar 2% menjadi 87 juta ton.

Anak perusahaan UT di bidang pertambangan melaporkan peningkatan penjualan batu bara sebesar 8% menjadi 7,7 juta ton, termasuk penjualan 1,9 juta ton metallurgical coal.

PT Agincourt Resources, anak perusahaan yang 95% sahamnya dimiliki UT, melaporkan sedikit kenaikan penjualan emas sebesar 258.000 ons.

PT Acset Indonusa Tbk (Acset), anak perusahaan yang 82,2% sahamnya dimiliki UT, melaporkan rugi bersih sebesar Rp386 miliar, terutama karena perlambatan penyelesaian beberapa proyek yang sedang berjalan dan berkurangnya proyek pekerjaan konstruksi selama masa pandemi.

Pada bulan Agustus 2021, Acset memperoleh dana sebesar Rp1,5 triliun dari penerbitan saham baru untuk mengurangi pinjaman dan memperkuat struktur permodalannya. Sesudah dilakukannya penerbitan saham baru, kepemilikan UT di Acset meningkat dari 64,8% menjadi 82,2%.

Agro

Laba bersih dari divisi agribisnis Grup meningkat 152% menjadi Rp1,2 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan harga minyak kelapa sawit.

PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), yang 79,7% sahamnya dimiliki perseroan, melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 152% menjadi Rp1,5 triliun.

Harga minyak kelapa sawit meningkat 31% menjadi Rp10.699/kg, sementara volume penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya stabil sebesar 1,5 juta ton.

Infrastruktur dan Logistik

Divisi infrastruktur dan logistik Grup mencatat laba bersih Rp98 miliar, dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp59 miliar pada 9 bulan pertama tahun 2020, terutama disebabkan peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol dan PT Serasi Autoraya (SERA).

Pendapatan dari bisnis jalan tol Grup meningkat sebesar 26%.

Astra mempunyai kepemilikan saham di 358 km ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang jaringan jalan tol Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta.

Laba bersih PT Serasi Autoraya (SERA) meningkat sebesar 77% menjadi Rp115 miliar, terutama karena marjin operasional yang lebih baik dan peningkatan jumlah kontrak sewa sebesar 2% menjadi 23.500 unit, meskipun adanya penurunan penjualan mobil bekas.

Sementara itu, laba bersih dari divisi teknologi informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk (AG), yang 76,9% sahamnya dimiliki ASII, meningkat 8% menjadi Rp28 miliar, terutama disebabkan oleh penurunan biaya operasional dan pendapatan bunga yang lebih tinggi, meskipun pendapatan dari bisnis solusi dokumen dan layanan kantor tercatat lebih rendah.

Properti Laba bersih dari divisi properti Grup meningkat sebesar 52% menjadi Rp131 miliar, terutama karena tingkat hunian yang lebih tinggi dan biaya operasional yang lebih rendah di Menara Astra.

"Kinerja Grup secara keseluruhan membaik dalam sembilan bulan pertama tahun 2021, didukung oleh volume penjualan otomotif yang kuat dan harga komoditas yang lebih tinggi," kata Djony.

"Walaupun terdapat beberapa ketidakpastian dengan situasi makroekonomi saat ini akibat dampak pandemi, kinerja Grup yang baik memberi kami optimisme terhadap sisa periode sampai dengan akhir tahun ini. Selain itu, posisi neraca keuangan Grup tetap sehat dan solid," kata Djony.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Capex 2021 Grup Astra Tembus Rp 12 T, Baru Terserap Rp 3,7 T


(tas/tas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading