Masalah Suku Bunga, Bank Sentral Jepang Ketinggalan Jauh

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
28 October 2021 17:15
Uang Kertas 5000 yen (Tangkapan Layar Ministry of Finance Japan)
Foto: Uang Kertas 5000 yen (Tangkapan Layar Ministry of Finance Japan)

Bank sentral Jepang atau BoJ di bawah pimpinan Haruhiko Kuroda sudah memangkas proyeksi inflasinya di tahun fiskal yang berakhir Maret 2022 menjadi 0%, turun signifikan dari sebelumnya 0,6%.

Salah satu penyebab turunnya inflasi tersebut adalah perubahan tahun dasar perhitungan.

Meski demikian, Gubernur BoJ menyatakan pelemahan yang dialami yen Jepang tidak buruk bagi perekonomian.

"Pelemahan yen memberikan dampak yang bervariasi bagi perekonomian Jepang. Tetapi saya pikir pelemahan yen belakangan ini tidak buruk bagi perekonomian Jepang.

Penurunan tersebut akan meningkatkan profit perusahaan eksportir. Yang penting adalah nilai tukar mata uang merefleksikan fundamental ekonomi dengan stabil," kata Kuroda sebagaimana dilansir Reuters.

Kuroda mengakui jika ke depannya nilai tukar yen bisa semakin melemah akibat melebarnya selisih suku bunga di Jepang dengan negara-negara lainnya. Tetapi, pelemahannya tidak akan besar.

"Jika semua hal tetap, memang benar perbedaan suku bunga akan melemahkan mata uang saat BoJ masih menerapkan yield curve control (YCC) 0%. Kemungkinan YCC membuat yen melemah lebih dalam, akibat perbedaan suku bunga yang semakin lebar tidaklah sebegitu besar."

"Pelemahan yen belakangan ini secara keseluruhan berdampak positif bagi perekonomian Jepang. Profit eksportir akan meningkat, dan mampu mengimbangi bahkan menutupi peningkatan biaya impor," kata Kuroda.

Meski demikian, Kuroda juga menegaskan bukan berarti bank sentral ingin melemahkan yen, dan tidak selalu pelemahan yen berdampak positif.

"Saya tidak mengatakan pelemahan yen selalu bagus buat perekonomian, Saya hanya mengatakan dengan kondisi ekonomi dan harga saat ini, pelemahan yen sudah pasti berdampak positif bagi perekonomian," tegasnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular