
Tahan Nafas! Saham CPO-Batu Bara Anjlok, Emiten Tekstil Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten tekstil PT Trisula International Tbk (TRIS) dan emiten yang bergerak di bidang energi penyedia panel surya, PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) menduduki daftar top gainers pada paruh pertama perdagangan Kamis (28/10/2021).
Sementara, saham emiten sawit BUMN Malaysia Felda dan Grup Rajawali PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) dan 3 emiten batu bara, salah satunya PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), tersungkur di deretan top losers.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ambles 1,02% ke posisi 6.535,076 dengan nilai transaksi Rp 7,72 triliun dan volume perdagangan 13,74 miliar saham pada penutupan sesi I hari ini.
Adapun, 125 saham tercatat naik, 387 melorot, dan 136 saham stagnan. Di tengah terkoreksinya IHSG, investor asing ramai-ramai keluar dari bursa RI dengan catatan jual bersih Rp 203,04 miliar di pasar reguler dan jual bersih Rp 18,71 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (28/10).
Top Gainers
Wahana Pronatural (WAPO), saham +27,78%, ke Rp 92, transaksi Rp 4,2 M
Trisula International (TRIS), +17,39%, ke Rp 189, transaksi Rp 6,9 M
Andalan Sakti Primaindo (ASPI), +16,42%, ke Rp 78, transaksi Rp 13,2 M
Sky Energy Indonesia (JSKY), +13,68%, ke Rp 133, transaksi Rp 49,7 M
Karya Bersama Anugerah (KBAG), +8,20%, ke Rp 66, transaksi Rp 40,7 M
Top Losers
Eagle High Plantations (BWPT), saham -6,38%, ke Rp 88, transaksi Rp 10,0 M
Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP), -6,32%, ke Rp 356, transaksi Rp 31,2M
Indo Tambangraya Megah (ITMG), -6,21%, ke Rp 22.650, transaksi Rp 147,4 M
United Tractors (UNTR), -5,51%, ke Rp 23.150, transaksi Rp 110,7 M
Bumi Resources (BUMI), -5,33%, ke Rp 71, transaksi Rp 16,7 M
Menurut data di atas, saham TRIS melesat 17,39%, usai ambles dalam 2 hari beruntun. Dalam sepekan saham ini melejit 38,97%, sementara dalam sebulan naik 11,18%.
Kedua, saham JSKY terkerek naik 13,68% ke Rp 133/saham, rebound dari koreksi 4,10% pada perdagangan kemarin. Dalam sepekan saham ini naik 10,83% dan dalam sebulan terapresiasi 8,13%.
Berbeda, saham BWPT ambles 6,38% ke Rp 88/saham, melanjutkan koreksi 4,08% pada perdagangan kemarin. Saham BWPT ambles bersamaan dengan mayoritas saham CPO utama lainnya di tengah harga CPO ambles pada perdagangan pagi jelang siang hari ini.
Pada Kamis (28/10) pukul 10:08 WIB, harga kontrak berjangka CPO di Bursa Malaysia tercatat MYR 4.857/ton. Anjlok 2,19% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sepertinya aksi ambil untung masih menjadi latar belakang koreksi harga CPO. Meski hari ini turun, tetapi harga CPO masih membukukan kenaikan 9,02% dalam sebulan terakhir. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga meroket 34,92%.
Kemudian, 3 saham batu bara, ITMG, UNTR, dan BUMI, yang sama-sama ambles. Ketiga saham tersebut ambles masing-masing sebesar 6,21%, 5,51%, dan 5,33%.
Pelemahan ketiganya bersamaan dengan terkoreksinya saham-saham batu bara hari ini. Harga kontrak berjangka batu bara pun kembali melorot.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 183,15/ton. Ambles 8,88% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Setidaknya ada dua faktor yang membuat harga batu bara anjlok. Pertama adalah profit taking.
Maklum, harga komoditas ini sudah melonjak gila-gilaan. Dalam sebulan terakhir, harga batu bara masih membukukan kenaikan 9,08% secara point-to-point. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga meroket 177,45%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit
