Gosong! Harga Ambles, Saham-saham Batu Bara 'Merah Padam'

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
28 October 2021 09:45
Tambang Kaltim Prima Coal
Foto: batu bara/Wahyu Daniel

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten batu bara kembali ambles ke zona merah pada awal perdagangan Kamis (28/10/2021), melanjutkan kecenderungan pelemahan setidaknya sejak penutupan perdagangan Rabu kemarin (27/10).

Selain itu, pada Rabu, harga kontrak berjangka (futures) batu bara juga ambles 8,88% dibandingkan hari sebelumnya, lantaran masih terimbas aksi ambil untung investor.

Berikut pelemahan saham batu bara, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.09 WIB.

  1. Adaro Energy (ADRO), saham -3,47%, ke Rp 1.670/saham

  2. Indika Energy (INDY), -3,46%, ke Rp 1.815/saham

  3. Bukit Asam (PTBA), -3,24%, ke Rp 2.690/saham

  4. ABM Investama (ABMM), -2,89%, ke Rp 1.510/saham

  5. Indo Tambangraya Megah (ITMG), -2,69%, ke Rp 23.500/saham

  6. Bumi Resources (BUMI), -2,67%, ke Rp 73/saham

  7. United Tractors (UNTR), -2,65%, ke Rp 23.850/saham

  8. Indo Tambangraya Megah (ITMG), -2,59%, ke Rp 23.525/saham

  9. Golden Eagle Energy (SMMT), -1,82%, ke Rp 216/saham

  10. Harum Energy (HRUM), -1,57%, ke Rp 7.850/saham

  11. Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), -1,11%, ke Rp 89/saham

  12. Mitrabara Adiperdana (MBAP), -1,09%, ke Rp 3.620/saham

  13. Alfa Energi Investama (FIRE), -0,88%, ke Rp 565/saham

  14. Delta Dunia Makmur (DOID), -0,68%, ke Rp 294/saham

  15. Bayan Resources (BYAN), -0,47%, ke Rp 26.375/saham

Menurut data di atas, saham emiten milik pengusaha Garibaldi 'Boy' Thohir ADRO menjadi yang paling ambles, yakni 3,47%, melanjutkan koreksi 1,98% pada perdagangan kemarin. Dalam sepekan saham ADRO turun 4,27% dan dalam sebulan terdepresiasi 2,33%.

Kedua, saham INDY yang melemah 3,46% ke Rp 1.815/saham, usai ambles 3,59% pada perdagangan Rabu kemarin. Dalam seminggu saham INDY terjun 14,72% dan dalam sebulan naik 1,39%.

Ketiga, saham BUMN PTBA tergerus 3,24% ke Rp 2.690/saham, setelah kemarin turun 0,71%. Dalam seminggu saham ini melemah 1,47% dan dalam sebulan menguat 1,52%.

Di bawah saham PTBA, ada saham ABMM yang melorot 2,89% ke Rp 1.510/saham. Kemarin, saham ABMM ditutup ambles 5,76%. Dalam seminggu saham ini turun 3,83% dan dalam sebulan melesat 25,42%.

Harga batu bara anjlok. Faktor ambil untung (profit taking) dan kebijakan pemerintah China meredam laju harga si batu hitam.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 183,15/ton. Ambles 8,88% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Setidaknya ada dua faktor yang membuat harga batu bara anjlok. Pertama adalah profit taking.

Maklum, harga komoditas ini sudah melonjak gila-gilaan. Dalam sebulan terakhir, harga batu bara masih membukukan kenaikan 9,08% secara point-to-point. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga meroket 177,45%.

Maka dari itu, wajar jika investor tergoda untuk menikmati untung yang sudah didapat. Pencairan cuan ini membuat kontrak batu bara terpapar tekanan jual sehingga harga ambrol.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masa Depannya Stagnan, Nasib Saham ADRO-HRUM dkk Bagaimana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular