Ikuti Tren di Asia Pasifik, Bursa Eropa Tertekan di Pembukaan
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa melemah pada pembukaan perdagangan Rabu (27/10/2021), di tengah rilis kinerja keuangan emiten kakap, rilis data ekonomi terbaru, dan update APBN Inggris.
Indeks Stoxx 600 dibuka turun 0,1% di sesi awal pembukaan, dengan semua indeks saham sektoral melemah, dipimpin indeks saham sektor pertambangan yang anjlok 1,2%.
Selang setengah jam kemudian, koreksi indeks Stoxx 600 menjadi 0,8 poin (-0,17%) ke 474,95, Indeks CAC Prancis turun 9,3 poin (-0,14%) ke 6.757,18, FTSE Inggris surut 5,7 poin (-0,08%) ke 7.271,91. Namun, DAX Jerman turun 32,4 poin (-0,21%) ke 15.724,68.
Di Asia, mayoritas bursa saham melemah dengan saham teknologi China mengalami koreksi yang terburuk. Data terbaru menunjukkan laba industri perusahaan China melompat 16,3% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada September.
Investor di Benua Biru memantau rilis kinerja keuangan emiten kakap seperti Schneider Electric, Deutsche Bank, Heineken dan Banco Santander.
Deutsche Bank melaporkan anjloknya pendapatan di divisi investment banking, tetapi masih bisa mengalahkan ekspektasi pasar dan mencetak laba kuartalan yang kelima kali secara beruntun.
Laba bersih dilaporkan sebesar 194 juta euro di kuartal III-2021, sementara ekspektasi analis dalam polling Refinitiv hanya di angka 135 juta euro. Saham perseroan masih anjlok 2,7% di awal perdagangan.
Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak akan menyampaikan pidato APBN pada hari ini, yang diperkirakan berujung pada kenaikan belanja layanan kesehatan, transportasi, dan sektor publik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)