Caplok Bank Kecil, BNI Siapkan Modal Maksimal Rp 3 T

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
25 October 2021 11:13
Dirut BNI Royke Tumilaar, konferensi pers 25 Oktober 2021/screenshot
Foto: Dirut BNI Royke Tumilaar, konferensi pers 25 Oktober 2021/screenshot

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bank BUMN, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyatakan sudah mencapai kesepakatan awal untuk mengakuisisi bank kecil. Nantinya, rencana anorganik ini akan diarahkan sebagai tranformasi digital BNI.

"Kami telah mencapai kesepakatan awal untuk akuisisi bank yang memiliki ekosistem bisnis kuat untuk dikembangkan menjadi bank digital," kata Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, dalam konferensi pers kinerja keuangan kuartal III-2021, Senin (25/10/2021).

Royke menyatakan, nantinya BNI akan menjalin mitra strategis yang berpengalaman dalam pengembangan teknologi finansial dalam pengembangan bank yang akan dicaplok tersebut.

Pasalnya, teknologi menjadi elemen kunci dalam keberhasilan pengelolaan bank digital dan bisa menekan biaya operasional yang lebih murah ketimbang bank konvensional.

Royke menambahkan, visi BNI dalam pengembangan bank digital ini akan fokus pada nasabah Usaha Kecil Menengah (UKM).

"UKM akan mempunyai peran dalam pertumbuhan ekonomi nasional, selaras dengan visi BNI dengan visi ESG, memberi dampak masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," kata dia.

Sebelumnya kabar pasar menyebutkan bank yang akan diakuisisi BNI yakni PT Bank Mayora, kendati BNI tidak membantah kabar ini.

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini juga menyebut, perseroan sudah mengalokasikan dana untuk melakukan akuisisi terkait pengembangan bank digital ini dan masuk dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) di tahun 2021.

Adapun, alokasi dana yang disiapkan tidak lebih dari Rp 3 triliun untuk mengakuisisi bank tersebut dengan target ideal bank yang disasar di BUKU I/BUKU II (bank umum kelompok usaha).

"Artinya, modal intinya tidal lebih dari Rp 3 triliun, proses akuisisi akan dilakukan sesuai ketentuan berlaku. Kami pastikan akan memiliki valuasi yang wajar. BNI memiliki kecukupan modal yang kuat melakukan ekspansi organik dan anorganik," bebernya.

Sebagai informasi, sebelumnya santer diberitakan BNI sedang dalam proses untuk mengakuisisi Bank Mayora.

Manajemen Bank Mayora tak menampik rencana BNI ini sekaligus belum berani mengkonfirmasi. Direktur Kepatuhan Bank Mayora, Tiolina Tumanggor, mengatakan kewenangan untuk mengkonfirmasi kalimat tersebut ada pada BNI.

"Saya belum dapat memberikan konfirmasi, seyogyanya BNI yang dapat menjawab perihal tersebut," kata Tiolina kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/10/2021).

Namun, dia menyebutkan, Bank Mayora memang masih perlu melakukan penambahan modal inti hingga akhir tahun ini sesuai dengan ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di mana akhir tahun ini bank wajib memiliki modal inti minimal Rp 2 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan Juni 2021 mencatat modal inti Bank Mayora Rp 1,21 triliun, masih di bawah ketentuan wajib dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni minimal Rp 2 triliun tahun ini dan Rp 3 triliun tahun depan.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Corona RI Rekor Terus, Bos BNI Ungkap Strategi Dorong Kredit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular