Saham Teknologi is Back! Jadi Leader untuk Saham Sektoral

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Senin, 25/10/2021 11:17 WIB
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten yang terhimpun dalam indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) melesat pada lanjutan sesi I perdagangan hari ini, Senin (25/10/2021). Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.48 WIB, indeks teknologi memimpin kenaikan indeks sektoral dengan terapresiasi 2,54% ke posisi 9.196,312.

Berikut kenaikan saham-saham teknologi pagi ini.

  1. Telefast Indonesia (TFAS), saham +6,06%, ke Rp 5.250/saham


  2. Metrodata Electronics (MTDL), +5,45%, ke Rp 3.290/saham

  3. Bukalapak.com (BUKA), +5,19%, ke Rp 710/saham

  4. Elang Mahkota Teknologi (EMTK), +4,53%, ke Rp 1.730/saham

  5. Sentral Mitra Informatika (LUCK), +3,60%, ke Rp 230/saham

  6. Tourindo Guide Indonesia (PGJO), +2,33%, ke Rp 88/saham

  7. Zyrexindo Mandiri Buana (ZYRX), +1,64%, ke Rp 620/saham

  8. Trimegah Karya Pratama (UVCR), +0,94%, ke Rp 535/saham

  9. Kioson Komersial Indonesia (KIOS), +0,71%, ke Rp 705/saham

  10. Indointernet (EDGE), +0,70%, ke Rp 25.050/saham

  11. DCI Indonesia (DCII), +0,53%, ke Rp 47.800/saham

  12. Distribusi Voucher Nusantara (DIVA), +0,45%, ke Rp 2.210/saham

  13. M Cash Integrasi (MCAS), +0,21%, ke Rp 11.850/saham

Menurut data di atas, saham TFAS memimpin kenaikan dengan melesat 6,06% ke Rp 5.250/saham, usai naik 1,43% pada Jumat pekan lalu.

Kedua, ada saham emiten Grup Ciputra MTDL yang melejit 5,45% ke Rp 3.290/saham, usai ambles selama 3 hari beruntun. Dalam sepekan saham MTDL naik 2,17%, sedangkan dalam sebulan melesat 13,45%.

Sebelumnya, MTDL telah menjelaskan duduk persoalan berkaitan dengan setoran dana investasi di startup grosir SayurBox hingga kinerja perusahaan terutama laba bersih yang melesat.

Hal ini menjawab sejumlah pertanyaan BEI kepada MTDL soal latar belakang dan tujuan investasi pada Sayurbox, perkiraan selesainya proses penyetoran investasi tersebut, sumber pendanaan untuk pembiayaan investasi, apakah MTDL menjadi pengendali hingga rencana ekspansi lainnya.

Manajemen MTDL menyatakan perseroan memang telah menyelesaikan penyetoran dana investasi sebesar US$ 500.000 atau setara dengan Rp 7,2 miliar (kurs Rp 14.300/US$), di perusahaan rintisan e-groceries, Kulawarga Asia Pte Ltd atau yang dikenal dengan Sayurbox.

Corporate Secretary MTDL, Randy Kartadinata menjelaskan, tujuan investasi di Sayurbox agar perseroan dapat mengembangkan bisnis melalui investasi di perusahaan startup yang berbasis digital yang telah teruji, bertumbuh secara baik, dan memiliki customer base yang besar.

Di bawah saham MTDL, ada saham e-commerce BUKA yang terkerek naik 5,19% ke Rp 710/saham, mengakhiri rentetan koreksi selama 5 hari beruntun. Dalam sepekan saham BUKA masih turun 2,74%, sedangkan dalam sebulan ambles 19,77%.

Kabar teranyar, BUKA bakal meluncurkan layanan bank digital dengan bekerja sama dengan Standard Chartered Bank.

Presiden Direktur Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, menjelaskan terkait kerja sama itu, perseroan tidak melakukan akuisisi bank atau membentuk entitas baru, melainkan kerja sama di pelayanan bank digital melalui produk BukaTabungan.

"Dan ini juga yang kami persiapkan dan kita sedang menunggu waktunya, akan meluncurkan produk digital banking atau BukaTabungan dan ini akan kita lakukan dengan meluncurkan bersama dengan Standard Chartered Bank," kata Rachmat, di acara paparan publik Bukalapak, Selasa (19/10/2021).

Menurut Rachmat, saat ini, perseroan masih menunggu persetujuan regulator terkait perizinan layanan bank digital tersebut.

Tidak ketinggalan, saham induk BUKA, EMTK, juga mencuat 4,53%, rebound dari koreksi 4,34% pada Jumat pekan lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rajai Bisnis Solusi AI & Data, Ini Jurus Ekspansi MTDL