Listing, Saham Ace Oldfields Tembus ARA! Siap Ekspansi ke LN

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen kuas PT Ace Oldfields Tbk (KUAS) berencana untuk mengembangkan jaringan distribusinya ke pasar luar negeri, di luar negara tujuan yang sudah ada saat ini.

Langkah ini dimulai dengan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di pasar modal.

Direktur Utama Ace Oldfields Josef Kandiawan mengatakan saat ini perusahaan sudah menjadi pangsa pasar (market share) terbesar di Indonesia.

"Harapan kami dengan melantainya kami di bursa saham bisa memperluas jaringan penjualan dan distribusi di dalam negeri dan perbesar pangsa pasar ekspor yang mana saat ini telah mencapai Asia Pasifik, Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat," kata Josef dalam seremoni pencatatan saham perusahaan, Senin (25/10/2021).

Baca: Arto hingga Gozali, Keluarga Ini Tajir Gilak Jual Bank Mini!

Dia menjelaskan, perusahaan berkomitmen ekspansif dengan produksi peralatan pengecatan kualitas tinggi memperluas jaringan distribusi domestik dan mancanegara. Selain itu perusahaan akan mengembangkan produk baru pendukung pengecatan yang memperkuat image perusahaan.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna mengatakan perusahaan telah menjadi perusahaan ke-39 di 2021 ini dan menjadi perusahaan ke 751 di BEI.

"Bursa mengharapkan agar perusahaan tercatat dapat bertumbuh dan berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia," kata dia di kesempatan yang sama.

Foto: Produsen kuas PT Ace Oldfields Tbk (KUAS) resmi tercatat di BEI, 25 Oktober 2021, dok BEI. Produsen kuas PT Ace Oldfields Tbk (KUAS) resmi tercatat di BEI, 25 Oktober 2021, dok BEI.

Sementara itu, dalam proses penawarannya, saham perusahaan mengalami kelebihan pemesanan atau oversubscribe hingga 41,34x dari porsi pooling yang ditawarkan atau 11,6x dari keseluruhan pemesanan.

Direktur Investment Banking NH Korindo Sekuritas Indonesia Amir Suhendro Samirin, yang merupakan penjamin pelaksana emisi efek perusahaan, mengatakan hal ini lantaran banyak pelaku pasar yang memiliki minat yang luar biasa pada saham-saham IPO.

Dalam perdagangan pertamanya, saham perusahaan mengalami kenaikan hingga auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 34,36% ke harga Rp 262/saham.

Diperdagangkan 1,46 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 281,81 juta dan diperdagangkan sebanyak 279 saham.

Untuk diketahui, perusahaan menawarkan 390.000.000 saham baru dengan harga Rp 195/saham, dengan demikian perusahaan mendapatkan dana senilai Rp 76,05 miliar.

Baca: Emiten Kuas Cat Ace Oldfields Mau IPO nih, Catat Jadwalnya!

Seluruh dana yang diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya emisi, sebesar 38,69% akan digunakan untuk pembelian sebagian tanah dan bangunan di Jl. Raya Cileungsi Jonggol KM 22,5 RT.006 RW. 002 Cileungsi, Bogor 16820 dari dari pihak afiliasi yaitu Janto Setiono, Dannie Tjiandra dan Bobby Kandiawan dengan harga sebesar Rp 28 miliar dengan tujuan untuk mengurangi biaya sewa.

Sisanya, sebesar 61,31% akan digunakan untuk modal kerja berupa pembelian bahan baku, serta beban operasional.

Pada saat yang sama, perseroan juga menerbitkan waran seri I sebanyak 130.000.000 lembar atau sebesar 14,40% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan pada saat pendaftaran.

Waran Seri I ini diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang saham baru perseroan dengan perbandingan setiap pemegang 3 saham baru akan memperoleh 1 waran Seri I dengan harga exercise sebesar Rp 250.

Bila seluruh waran di-exercise oleh para pemegang saham, Perseroan akan memperoleh tambahan modal sebanyak-banyaknya Rp 32,50 miliar. Dana waran tersebut 100% akan digunakan untuk modal kerja.

Sebagai informasi, PT Ace Oldfields Tbk adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi peralatan dan perlengkapan untuk keperluan pengecatan yang berbasis di Jawa Barat.

Berdiri sejak tahun 1996, perseroan merupakan perusahaan hasil joint-venture antara PT Ace Panbrush Industry (API), yang berdiri sejak tahun 1989, dan Oldfields International Pty Ltd of Australia, produsen perlengkapan pengecatan terbesar di Australia sejak tahun 1916.

Baca: Saham-saham 'Go Green' Makin Banyak Peminat, Tertarik Borong?

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek 7 Kabar Pasar, Sederet IPO dari Bukalapak Hingga Sayurbox