
Emiten Kuas Cat Ace Oldfields Mau IPO nih, Catat Jadwalnya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan manufaktur yang memproduksi peralatan dan perlengkapan untuk keperluan pengecatan, PT Ace Oldfields Tbk sudah mengantre untuk masuk ke lantai Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perseroan berencana melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 390.000.000 (390 juta) saham baru atau sebanyak-banyaknya 30,17% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum.
Berdasarkan prospektus perusahaan yang terbit di situs e-ipo, dikutip CNBC Indonesia Rabu (22/9/2021), nilai nominal saham baru tersebut Rp 50 per saham yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) perseroan dan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar di rentang harga Rp 195 hingga Rp 250 untuk setiap saham.
Dengan demikian, maksimal dana yang bisa dikumpulkan dari IPO saham ini adalah sejumlah Rp 97,5 miliar.
"Jumlah seluruh nilai penawaran umum sebanyak-banyaknya Rp 76,05 miliar sampai Rp 97,50 miliar," tulis prospektus tersebut.
Dalam IPO ini, Ace Oldfields yang akan menggunakan kode saham KUAS setelah melantai memberikan mandat kepada PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi.
![]() Prospektus Ace Oldfields |
Ace Oldfields secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 130 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak-banyaknya 14,40% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana. Nantinya, setiap tiga pemegang saham baru bisa memperoleh satu waran seri I.
Terkait penggunaan dana IPO, perusahaan menyebutkan seluruh dana yang diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya efek, rencananya akan digunakan untuk dua tujuan utama.
Pertama, sekitar 39,40% untuk membeli sebagian tanah dan bangunan di Cileungsi, Bogor dari pihak afiliasi yaitu Janto Setiono, Dannie Tjiandra dan Bobby Kandiawan dengan harga Rp 28 miliar.
Pembelian ini dilakukan untuk mengurangi biaya sewa dan pengembangan perusahaan kedepannya. Ace Oilfield juga menyebutkan transaksi ini akan dilakukan dalam waktu paling lambat tiga bulan setelah dana IPO diterima.
Kedua, sekitar 60,60% dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, yaitu pembelian bahan baku, beban operasional dan marketing. Di mana, modal kerja ini tergolong dalam operating expenditure (opex).
"Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka akan digunakan untuk modal kerja," tulis prospektus tersebut.
Kinerja keuangan
Prospektusnya mencatat, Ace Oldfields adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi peralatan dan perlengkapan untuk keperluan pengecatan yang berbasis di Jawa Barat Indonesia.
Berdiri sejak tahun 1996, Perseroan merupakan perusahaan hasil joint-venture antara PT Ace Panbrush Industry (API), yang berdiri sejak tahun 1989, dan Oldfields International Pty Ltd of Australia, produsen perlengkapan pengecatan terbesar di Australia yang memiliki sejarah sejak tahun 1916.
Perusahaan mengklaim sebagai satu produsen perlengkapan pengecatan dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia dengan lini produk meliputi kuas cat, kuas khusus, roll, mini roll, peralatan pengecatan, dan baki cat dengan standar kualitas yang tinggi. Selain itu perusahaan juga mengatakan produk tersebut mereka telah diekspor dengan negara tujuan antara lain Australia, Selandia Baru, dan Eropa
Dalam prospektusnya, hingga akhir Mei 2021 Ace Oldfields tercatat memiliki aset senilai Rp 210,77 miliar, meningkat dari akhir tahun 2020 lalu yang berada di angka Rp 206,48 miliar.
Sementara itu liabilitas tercatat turun menjadi Rp 147,77 miliar dari semula Rp 77,62 miliar dan ekuitas perusahaan berada di angka Rp 62,70 miliar.
Hingga akhir Mei 2021, Ace Oldfields membukukan pendapatan Rp 42,16 miliar. Kinerja perusahaan naik 2,39% dibandingkan pendapatan lima bulan awal tahun sebelumnya sebesar Rp 41,18 miliar.
Perusahaan juga mencatatkan laba Rp 1,53 miliar pada lima bulan pertama tahun ini, membaik dari kondisi rugi bersih yang dialami perusahaan hingga Mei 2020 sebesar Rp 811,36 juta.
Terkait jadwal IPO, masa penawaran awal (bookbuilding) pada 22-27 September 2021, perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 6 Oktober, perkiraan masa penawaran umum 8-14 Oktober, perkiraan tanggal penjatahan 14 Oktober, tanggal distribusi saham 15 Oktober dan prediksi pencatatan saham di BEI pada 18 Oktober mendatang.
Sedangkan masa perdagangan waran seri I di pasar reguler & negosiasi diperkirakan berlangsung pada 18 Oktober 2021 sampai dengan 17 Oktober 2022. Periode pelaksanaan waran dijadwalkan pada 18 April 2022 hingga 18 Oktober 2022 dengan akhir masa berlaku waran I jatuh pada 18 Oktober 2022.
Adapun pihak yang bertindak sebagai pemilik manfaat akhir (beneficial ownership) dari perseroan adalah Dannie Tjandra, Desmond Kandiawan, Josef Kandiawan, Janto Setiono, Robert Tjiandra, Tengku Alwin Aziz, Maswar Purnama, dan Catherine Kandiawan.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Listing, Saham Ace Oldfields Tembus ARA! Siap Ekspansi ke LN