IHSG Cuma Naik Tipis-tipis Minggu Ini, Sudah Kemahalan Ya?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 October 2021 06:21
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pelambatan laju penguatan IHSG sepertinya terjadi akiibat aksi ambil untung (profit taking). Maklum, IHSG sudah melesat 8,16% dalam sebulan terakhir. Sejak akhir 2020 (year-to-date), IHSG membukukan kenaikan 11,12%.

Valuasi IHSG pun sudah tergolong mahal dibandingkan indeks saham negara-negara tetangga. Saat ini price to earnings ratio (P/E) IHSG ada di 19,19 kali. Lebih tinggi ketimbang Straits Times (Singapura) yang 14,97 kali, KLCI (Malaysia) 14,55 kali, atau SET (Thailand) 16,36 kali.

Selain itu, koreksi harga komoditas juga membuat IHSG sulit menguat lebih signifikan. Sepanjang pekan ini, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) anjlok 20,86%. Sedangkan harga minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia berkurang 0,74%.

Ini membuat saham-saham emiten produsen komoditas, yang sebelumnya menjadi motor penggerak IHSG, masuk daftar top losers. Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ambles 14,94% sementara PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) minus 12,93%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular