Harga Sawit Ambruk 2% Lebih, Kudu Piye? Baca Tipsnya di Sini

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 October 2021 10:40
Ilustrasi Kelapa Sawit cpo palm oil
Ilustrasi Kelapa Sawit (REUTERS/Luis Echeverria)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) turun cukup dalam pada perdagangan jelang siang hari ini. Ke depan, bagaimana prospek harga CPO? Apakah bisa bangkit?

Pada Jumat (22/10/2021) pukul 10:14 WIB, harga CPO di Bursa Malaysia tercatat MYR 4.826/ton. Ambles 2,86% dari penutupan perdagangan kemarin.

Sepertinya koreksi ini terjadi karena investor sedang mencairkan keuntungan (profit taking). Maklum, harga CPO masih melesat 8,52% dalam sebulan terakhir. Sejak akhir 2020 (year-to-date), kenaikan harganya mencapai 34,06%.

Oleh karena itu, profit taking akan selalu membayangi harga CPO. Investor juga manusia, pasti tergoda melihat cuan sebesar itu.

Kemudian, koreksi harga CPO juga terjadi seiring penurunan harga minyak bumi. Pada pukul 10:17 WIB, harga minyak jenis brent turun 0,57% ke US$ 84,15/barel.

Saat harga minyak bumi turun, maka insentif untuk beralih ke CPO (yang bisa dijadikan bahan bakar nabati/biofuel) jadi berkurang. Permintaan CPO turun, harga pun jatuh.

Halaman Selanjutnya --> Harga Bakal Turun, Tapi Bisa Naik Lagi

Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, menyebut target harga CPO hari ini ada di MYR 4.822/ton. Jadi sepertinya harga komoditas andalan ekspor Indonesia masih bisa turun lagi hingga penutupan pasar.

"Hari ini, sepertinya harga akan bergerak di kisaran MYR 4.822-4.090/ton. Dinamika harga CPO memang berjalan cepat," sebut Wang dalam riset hariannya.

cpoSumber: Reuters

Ke depan, Wang memperkirakan harga CPO bisa turun lebih lanjut. Sebelumnya, Wang sudah memperingatkan bahwa kenaikan harga CPO sudah hampir klimaks dan sepertinya itu yang terjadi hari ini.

"Kontak CPO bisa turun lebih dalam ke MYR 4.850/ton. Setelah itu, harga bisa turun lagi ke MYR 4.032/ton," lanjut Wang.

Namun selepas itu, tambah Wang, harga CPO bakal bangkit lagi. Setelah menyentuh MYR 4.032/ton, ada peluang harga kembali dalam tren naik hingga ke MYR 5.187/ton. Titik resistance akan ada di MYR 5.170/US$.

"Pola black candlestick yang terbentuk kemarin mengindikasikan penurunan harga lebih lanjut hari ini. Namun pola white candlestick juga terbentuk, walau kecil, yang menjadi sinyal pembalikan ke arah uptrend," jelas Wang.

cpoSumber: Reuters

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Harga Minyak Sawit Melambung, Tapi Awas Bisa Nyungsep Lagi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular