Harga Batu Bara Ambrol, IHSG Masih Anteng di 6.600
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak terbatas dan cenderung di level psikologis 6.600. Minimnya katalis positif di dalam negeri dan tren penurunan harga-harga komoditas secara global menjadi penyebab gerak IHSG masih terkonsolidasi.
Kamis kemarin, IHSG ditutup melemah 0,35% ke level 6.632,97 poin dengan nilai transaksi Rp 20,26 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 531,73 miliar.
Pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang berpendapat, harga batu bara Kamis kembali turun tajam sebesar -14.62% sehingga selama 7 hari berturut-turut harga batubaru turun sebesar -33.87%.
Penurunan itu sebagai respons investor atas langkah China yang siap melakukan intervensi untuk memangkas harga batu bara yang melonjak guna mengurangi tekanan yang meningkat pada ekonomi negara itu.
"Sehingga, tidak berlebihan jika investor perlu secepatnya melakukan aksi profit taking atas saham berbasis batu bara sebelum terlambat," katanya, Jumat (22/10/2021).
Edwin memperkirakan, Jumat ini IHSG akan bergerak di rentang 6.578 - 6.673.
Sementara itu, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya berpendapat, pola pergerakan IHSG masih menunjukkan sedang melalui rentang konsolidasi wajar sebelum dapat melanjutkan kenaikan jangka pendeknya, rekor tertinggi sepanjang masa IHSG terlihat belum mampu diraih dikarenakan masih minimnya sentimen yang dapat membooster kenaikan IHSG.
Namun, capital inflow terlihat mulai kembali masuk ke dalam pasar modal Indonesia sehingga jika terjadi fluktuasi harga para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi pembelian.
"IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 6.472 - 6.691," katanya.
(hps/hps)