
Krisis Energi Bikin Waswas, Investasi Emas atau Bitcoin ya?

Emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Tetapi, di tahun ini saat inflasi di berbagai negara sedang tinggi-tingginya, logam mulia ini justru melempem.
Sebaliknya, mata uang kripto bitcoin yang digadang-gadang sebagai emas digital meroket. Alhasil, bitcoin kini dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi yang lebih baik ketimbang emas. Hal tersebut diungkapkan oleh investor legendaris Paul Tudor Jones.
"Bitcoin akan menjadi bagus untuk lindung nilai. Mata uang kripto akan bagus untuk lindung nilai. Ada tempat untuk kripto dan jelas saat ini lebih bak ketimbang emas... Saya juga berfikir kripto juga akan bagus untuk lindung nilai terhadap inflasi. Untuk saat ini, saya akan memilih kripto ketimbang emas," kata Jones dalam acara "Squawk Box" CNBC International, Rabu (20/10).
Pada tahun lalu baik emas maupun bitcoin sama-sama melesat, tetapi di tahun ini beda ceritanya. Sepanjang tahun ini Bitcoin kemarin mencatat rekor tertingi sepanjang masa, dan sudah melesat lebih dari 127% sepanjang 2021, sementara emas justru melemah lebih dari 6%.
Emas sejauh ini terganjal isu tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) bank sentral AS (The Fed), yang kemungkinan besar akan dilakukan bulan depan. Kemudian akan disusul dengan kenaikan suku bunga paling cepat di akhir 2022.
Hal tersebut membuat emas sulit menguat. Maklum saja, tapering pernah terjadi di tahun 2013, dan harga emas saat itu terus menurun hingga tahun 2015.
Alhasil, investor tentunya lebih berhati-hati. Tetapi ada bedanya, inflasi di tahun 2013 tidak setinggi saat ini, sehingga masih belum jelas bagaimana reaksi emas ketika tapering dilakukan. Tidak menutup kemungkinan emas ke depannya kembali menunjukkan "jati dirinya" sebagai lindung nilai terhadap inflasi, yang sudah terbukti sejak lama.
Sementara untuk bitcoin meski terus melesat naik, masih tetap menjadi perdebatan apakah layak menyandang status sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Apalagi beberapa negara, seperti China, memberlakukan kebijakan yang ketat terhadap aset kripto.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
