Kurs Dolar Australia Diramal Semakin Mahal, Saatnya Borong?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Kamis, 21/10/2021 13:40 WIB
Foto: dollar Australia (REUTERS/Daniel Munoz)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia menguat lagi melawan rupiah pada perdagangan Kamis (21/10), bahkan tren kenaikan sudah dimulai sejak akhir September lalu. Mata Uang Negeri Kanguru masih cukup murah sebab sebelumnya terus merosot, tetapi kenaikan harga komoditas membuatnya diramal akan semakin mahal.

Pada pukul 11:33 WIB, AU$ 1 setara Rp 10.645,9, dolar Australia menguat 0,66% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Jika dilihat dari level penutupan terendah 10 bulan Rp 10.253,08 yang dicapai pada 29 September lalu, dolar Australia sudah melesat nyaris 4%.

Dolar Australia dianggap mata uang komoditas. Artinya, pergerakannya sangat terpengaruh dengan harga-harga komoditas. Saat ini, harga komoditas sedang tinggi-tingginya akibat krisis energi. Sehingga, dolar Australia pun perlahan ikut menanjak. Dua komoditas ekspor utama Australia, batu bara dan gas alam sedang menanjak gila-gilaan.


Alhasil, neraca perdagangan Australia mencatat rekor surplus tiga bulan beruntun. Di bulan Agustus, surplus tercatat sebesar AU$ 15,1 miliar, jauh lebih tinggi dari ekspektasi pelaku pasar AU$ 10 miliar.

"Kenaikan tajam ekspor batu bara dan LNG mampu mengimbangi penurunan tajam ekspor bijih besi," kata Hayden Dimes, ekonom di ANZ, sebagaimana dilansir poundsterlinglive, Senin (18/10).

Bijih besi berkontribusi 21% terhadap total ekspor, sementara batu bara dan LNG masing-masing sebesar 11,5% dan 10%.

Tingginya harga komoditas bahkan membuat fair value dolar Australia melawan dolar Amerika Serikat (AS) melesat ke level tertinggi 7 tahun, berdasarkan model dari bank Westpac.

Foto: Poundsterlinglive

Jika dolar Australia menguat tajam melawan dolar AS, maka rupiah juga akan "tertindas". Sepanjang tahun ini, dolar Australia masih melemah sekitar 2% melawan rupiah. 

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor