Bursa Asia Dibuka Mixed, Nikkei Drop, Shanghai Menguat!
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia dibuka cenderung beragam pada perdagangan Kamis (21/10/2021), di tengah kembali menguatnya bursa saham Amerika Serikat (AS) pada penutupan Rabu (20/10/2021), di mana indeks Dow Jones berhasil menyentuh level all time high-nya kemarin.
Indeks Shanghai Composite China dibuka naik 0,18%, Straits Times Singapura menguat 0,19%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,3%.
Sementara untuk indeks Hang Seng Hong Kong dibuka melemah 0,34% dan Nikkei Jepang merosot 0,64% pada pagi hari ini.
Investor di Asia masih akan terus memantau perkembangan masalah keuangan dari perusahaan properti terbesar kedua di China, yakni Evergrande.
Pada Rabu (20/10/2021) kemarin, manajemen Evergrande mengklaim telah membayar kupon obligasi dalam negeri yang jatuh tempo pada hari Selasa (19/10/2021).
Sementara itu dari perusahaan properti China lainnya, yakni Kaisa Group yang mengaku telah membayar kupon yang jatuh tempo pada 16 Oktober dan berencana untuk mentransfer pembayaran untuk kupon senilai US$ 35,85 juta yang jatuh tempo pada 22 Oktober mendatang pada hari ini.
Dalam beberapa hari terakhir, bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) mengatakan efek limpahan pada sistem perbankan dari masalah utang Evergrande dapat dikendalikan dan ekonomi China "berjalan dengan baik".
Di lain sisi, sentimen dari krisis energi juga masih dipantau oleh pelaku pasar, di mana dampaknya masih dirasakan oleh negara-negara ekonomi besar seperti India dan juga wilayah Uni Eropa akibat kelangkaan gas.
Hal tidak hanya meningkatnya biaya energi tapi juga berpotensi dapat mendorong peningkatan harga pembelian barang sehari-hari lainnya, termasuk makanan jika kondisi ini tidak segera terselesaikan.
Beralih ke AS, mayoritas bursa saham Negeri Paman Sam, Wall Street kembali ditutup menghijau pada dini hari tadi waktu Indonesia, karena investor optimis akan pendapatan kuartal ketiga perusahaan-perusahaan AS lebih baik dari yang diharapkan.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,43% ke level 35.609,34. Dow Jones pun berhasil melampaui rekor sebelumnya yang dicapai pada pertengahan Agustus. Sedangkan indeks S&P 500 bertambah 0,37% ke posisi 4.536,23.
Namun untuk indeks Nasdaq Composite ditutup turun tipis 0,05% ke level 15.121,68, karena koreksinya saham teknologi AS kemarin.
Dalam dua hari terakhir, indeks healthcare S&P menguat akibat kinerja saham impresif dari perusahaan asuransi Anthem dan perusahaan lab kesehatan Abbott Laboratories.
Saham Abbott Laboratories naik setelah menaikkan perkiraan laba setahun penuh karena rebound dalam penjualan tes virus corona (Covid-19), begitu pula dengan Anthem Inc yang juga menaikkan perkiraan pendapatan setahun penuh.
Walaupun perusahaan AS banyak memperbincangkan masalah rantai pasokan dan biaya yang lebih tinggi pada earnings calls mereka, namun investor sejauh ini merasa lega karena perusahaan tampaknya dapat mempertahankan margin keuntungan dengan mendistribusikan beban biaya kepada pelanggan.
"Penghasilan adalah yang penting dan sejauh ini apa yang kami lihat sebenarnya lebih baik dari yang diharapkan. Margin sebenarnya bertahan (baik)," kata Janasiewicz, ahli strategi dan manajer portofolio di Natixis Investment Managers Solutions.
Sementara itu, berdasarkan data dari FactSet yang dikutip CNBC International, dari semua emiten di S&P 500 yang sudah melaporkan kinerja keuangannya pada kuartal III-2021, sebanyak 82% hasilnya lebih baik dari prediksi analis.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)