Emiten Multifinance Rajai Penerbitan Obligasi, Ini Pemicunya!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
19 October 2021 16:05
mobil di IIMS 2018
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat, tren penerbitan surat utang korporasi di sektor perusahaan pembiayaan (multifinance) atau leasing mulai meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi nasional.

Sampai dengan 30 September 2021, Pefindo menerima mandat penerbitan seluruh instrumen seluruh surat utang korporasi sebesar Rp 28 triliun baik dari Penawaran Umum Terbatas (PUB), penerbitan obligasi, surat utang jangka menengah (Medium Term Note/MTN), sekuritisasi aset (EBA, efek beragun aset), dan sukuk (obligasi syariah).

Tercatat, ada tiga perusahaan multifinance yang berencana menerbitkan surat utang dengan emisi sebesar Rp 5,80 triliun. Multifinance dalam hal ini termasuk leasing mobil-motor, sewa guna usaha, dan pembiayaan konsumen lainnya.

Sedangkan, sektor dengan emisi terbesar lainnya dari sektor perkebunan Rp 3,5 triliun, sektor konstruksi Rp 3 triliun dan industri perbankan dengan emisi Rp 2,2 triliun dari 2 perusahaan.

Analis Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo Danan Dito mengungkapkan, saat ini performa sektor jasa keuangan, terutama perusahaan pembiayaan dalam tren pemulihan ekonomi. Hal ini membuat perusahaan pembiayaan mencari sumber pendanaan lain selain perbankan, yakni melalui pasar modal dengan menerbitkan surat utang.

"Dari sisi faktor yang mendasari, tren penjualan kendaraan bermotor masih menunjukkan peningkatan," kata Danan Dito, dalam konferensi pers, Senin (19/10/2021).

Dito melanjutkan, kenaikan terutama terjadi di penjualan alat berat seiring dengan meningkatnya harga komoditas batu bara. Tidak hanya itu, dalam dua bulan terakhir, kondisi pandemi di tanah air cukup kondusif seiring dengan melandainya kasus harian.

"Kita harapkan dari peningkatan transaksi tersebut, penjualan akan mendoorng kegiatan bisnis di sektor pembiayaan, sehingga akan berdampak positif di kegiatan di pasar utang," katanya.

Sebagai informasi, penerbitan surat utang secara nasional sampai dengan kuartal ketiga tahun ini sudah mencapai Rp 34,19 triliun. Lebih rendah dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 39,34 triliun.

Rinciannya, penerbitan surat utang itu dikontribusi dari penerbitan bond, MTN dan sukuk dari perusahaan BUMN senilai Rp 15,12 triliun dan perusahaan non BUMN sebesar Rp 10,62 triliun.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! 14 Multifinance Kurang Modal, 3 Dipantau Ketat OJK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular