Pantas Penjualan Mobil Baru Lesu, Warga RI Banyak Pilih Mobil Bekas

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
10 June 2024 16:57
Pekerja memeriksa mobil bekas yang dijual di Garnet Auto, Jakarta, Jumat (25/11/2022). Perusahaan leasing blak-blakan mengetatkan proses pencairan kredit kendaraan bermotor dan mobil saat ini. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pekerja memeriksa mobil bekas yang dijual di Garnet Auto, Jakarta, Jumat (25/11/2022). Perusahaan leasing blak-blakan mengetatkan proses pencairan kredit kendaraan bermotor dan mobil saat ini. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan pembiayaan mobil baru jauh lebih kecil dibandingkan dengan mobil bekas per April 2024. 

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PMVL), mengatakan pembiayaan mobil baru masih mendominasi dengan total nilai Rp 150,69 triliun dan diikuti oleh mobil bekas Rp 83,72 triliun.

Pada periode yang sama porsi pembiayaan dari mobil listrik masih terbilang kecil atau hanya 1% dari total penyaluran, yakni Rp 4,39 triliun.

Akan tetapi dari persentase pertumbuhan, pembiayaan mobil bekas naik jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mobil baru.Kredit mobil bekas melesat 25,82% yoy dan mobil baru 10% yoy.

Lebih jauh, Agusman mengatakan bahwa otomotif masih menjadi sektor utama yang menopang kinerja perusahaan pembiayaan atau multifinance

Per April 2024, piutang multifinance sebesar Rp 486,35 triliun, naik 10,82% yoy. Sebanyak 77,7% atau Rp 398,64 triliun merupakan sumbangsih dari sektor otomotif. Pembiayaan kepada sektor otomotif per April 2024 naik 13,02% yoy. 

"Ke depan pembiayaan kendaraan diproyeksikan masih tumbuh dengan nilai 9%-11%," kata Agusman dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner OJK, Senin (10/6/2024).

Sementara itu, industri multifinance tercatat memiliki rasio pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing (NPF) gross sebesar 2,82% per April 2024, naik 35 basis poin (bps) dibandingkan dengan posisi tahun lalu. Begitu pula dengan NPF net yang mengalami kenaikan 20 bps menjadi 0,89%.

Adapun berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari–April penjualan mobil baru merosot 14,8% yoy menjadi 289.551 unit. Pada periode yang sama, mengutip data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia penjualan motor baru turun 1,11% yoy menjadi 2.154.226 unit. 


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos OJK Buka Suara Soal KB Kookmin Bank Mau Caplok 2 Multifinance

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular