Titah Erick ke Direksi BUMN Pangan: "Tak Ada Lagi Raja Kecil"

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengingatkan kepada manajemen di BUMN klaster pangan untuk menciptakan ekosistem yang baik dan tidak lagi menciptakan raja-raja kecil di lingkungan tersebut. Direksi BUMN pangan diharapkan memiliki empati yang lebih besar terhadap masyarakat.
"Saya mengetuk bapak bapak sekarang direksi komisaris yang khususnya bergabung di RNI [PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)], BUMN pangan ayo, saya ga minta Bapak Ibu sempurna, tapi empatinya, empatinya harus terus kita perbaiki sehingga kita menjadi ekosistem yang baik, tidak ada lagi raja kecil, wong swastanya mau kerja sama, masa di antaranya kita sulit," kata Erick dalam Grand Launching Produk Pangan dan Non Pangan BUMN secara virtual, Selasa (19/10/2021).
Erick mengatakan ini sebab dia melihat di masyarakat saat ini banyak petani, perkebunan, peternak yang kehilangan tanahnya, bahkan tidak bisa menjadi pendidikan untuk keluarganya. Sedangkan masyarakat di kota bisa mendapatkan apapun yang diinginkan dengan mudah.
Padahal, 30% tenaga kerja di Indonesia berasal dari sektor pangan, namun sayangnya mereka masih mengalami kemiskinan. Padahal Indonesia merupakan negara agraris, namun karena tidak dikelola dengan baik membuat Indonesia masih melakukan impor bahan pangan.
"Kenapa pangan ini sangat kompleks? Kita negara agraris tapi impor terus. Kita bicara keberpihakan kepada petani, peternak, pekerja perkebunan, itu hanya objek, bukan subjek yang harus dibenahi, tapi hanya objek. Padahal tenaga kerja daripada pangan secara menyeluruh, ini saya tidak bicara ritelnya ya pangan, itu mungkin 30% dari total tenaga kerja di indonesia," terangnya.
Perihal raja kecil ini sebelumnya sudah pernah disinggung oleh Erick di kesempatan lainnya. Dia mendorong agar perusahaan swasta bisa bekerja sama dengan BUMN dalam beberapa proyek strategis.
Tujuannya agar saling menguntungkan, harapannya dengan ada kerja sama dengan swasta BUMN bisa lebih membaik kinerjanya dan mencegah adanya raja-raja kecil di BUMN yang tanpa pengawasan dan transparansi.
BUMN pangan menjadi salah satu yang disebut-sebut Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu saat memberikan pengarahan kepada BUMN.
Jokowi mengatakan ketahanan pangan penting di tengah terjadinya perubahan iklim. Sehingga jika terjadi krisis pangan terjadi Indonesia bisa mengambil kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.
Namun dia kesal dengan BUMN pangan RI. Indonesia memiliki tanah yang luas tapi perencanaan di perusahaan BUMN soal hal ini masih belum maksimal.
"Sudah diprediksi ada terjadi krisis pangan. Ini kesempatan kita karena punya tanah luas, tapi yang merancang ya jangan yang kecil-kecil lah. BUMN hanya buat kecil-kecilan," katanya dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (16/10/2021).
"Udah buat kecil-kecil gak jadi lagi. Buat yang gede sekali, berpartner," tambahnya.
[Gambas:Video CNBC]
Erick Ubah Nomenklatur Direksi RNI, Ini Susunan Lengkapnya
(hps/hps)