Transaksi Nego Tembus Rp 30 T Sebulan, Pertanda Apa Nih?
Jakarta, CNBC Indonesia - Masuk kuartal IV tahun ini banyak sekali transaksi yang terjadi di pasar negosiasi. Asing terpantau banyak melakukan pembelian maupun penjualan atas saham-saham domestik lewat pasar negosiasi.
Akhir September lalu, data perdagangan mencatat ada setidaknya 8 saham yang ditransaksikan di pasar negosiasi.
Pertama ada saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan nilai transaksi mencapai Rp 188,4 miliar. Kemudian ada juga transaksi nego jumbo senilai Rp 6,4 triliun di saham PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK).
Selanjutnya ada saham PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA) yang ditransaksikan di pasar negosiasi antar investor domestik. Transaksinya mencapai Rp 214,6 miliar.
Saham emiten klub sepak bola PT Bali United Tbk (BOLA) juga tak luput ditransaksikan di pasar negosiasi. Di pasar negosiasi transaksi saham BOLA mencapai Rp 492,2 miliar.
Saham PT Multipolar Tbk (MLPL) juga diperdagangkan di pasar negosiasi dengan total transaksi mencapai Rp 258 miliar. Selanjutnya ada saham PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) yang memiliki usaha ritel dengan nama Ranch Market dengan transaksi Rp 2,05 triliun.
Terpantau saham PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) kembali ditransaksikan di pasar negosiasi. Nilainya mencapai Rp 168 miliar. Terakhir pada akhir September ada saham PT United Tractors Tbk (UNTR) yang diperdagangkan di pasar negosiasi senilai Rp 201,6 miliar.
Hanya dalam satu hari total transaksi di pasar negosiasi akhir September mencapai Rp 9,97 triliun. Transaksi ini turut mendorong nilai turnover IHSG menyentuh Rp 20 triliun.
Adanya transaksi negosiasi kemudian berlanjut di awal Oktober. Tepatnya di hari pertama bulan ke-10 terpantau ada transaksi negosiasi jumbo di saham emiten pengelola tower BTS PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). Nilainya mencapai Rp 16,73 triliun.
Transaksi negosiasi jumbo ini menyusul rencana salah satu emiten tower milik group Djarum yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) untuk mengakuisisi SUPR.
Belum genap sepekan, perdagangan di pasar negosiasi kembali diwarnai dengan transaksi di saham PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA). Transaksi tersebut tercatat senilai Rp 1,07 triliun.
Sebagai informasi pemegang saham mayoritas CASA adalah PT Capital Strategic Invesco yang menggenggam hampir 75% dari total saham.
Perlu diketahui juga saham CASA sendiri masih memiliki afiliasi dengan saham bank KBMI I yakni PT Bank Capital Tbk (BACA).
Pada Selasa pekan lalu (12/10) giliran saham PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) yang terpantau ditransaksikan di pasar negosiasi dengan nilai jumbo sebesar Rp 2,19 triliun.
Terakhir pekan lalu ada transaksi negosiasi di saham PT MD Pictures Tbk (FILM). Nilai transaksinya mencapai Rp 811,04 miliar.
Artinya jika dihitung-hitung total nilai transaksi di pasar negosiasi secara akumulatif sejak akhir September mencapai Rp 30,77 triliun.
Sebagai informasi, pasar negosiasi di BEI adalah satu dari tiga jenis transaksi di bursa saham. Jenis transaksi lain yaitu transaksi di pasar reguler atau pasar biasa, dan pasar tunai.
Transaksi di pasar reguler merupakan transaksi yang dilakukan menggunakan mekanisme tawar menawar berkelanjutan dan menjadi fasilitas bertransaksi dengan harga normal dan jumlah transaksi minimal 1 lot (100 saham).
Sebaliknya, transaksi besar yang dilakukan di pasar negosiasi biasanya melibatkan pemilik atau pemegang saham besar yang tidak ingin merusak harga di pasar reguler.Harga dan jumlah transaksi bisa ditentukan oleh kedua belah pihak tanpa perlu mengikuti harga pasar.
Itulah mengapa transaksi di pasar negosiasi bisa menjadi cerminan akan adanya aksi korporasi sehingga bisa menimbulkan aksi spekulasi di pasar yang bisa menggerakkan harganya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)