BCA & BRI Kokoh Dipuncak Big Cap, BNI Masuk Jajaran 10 Besar

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
18 October 2021 13:35
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pekan lalu, sentimen positif mendominasi pasar keuangan global, di mana pulihnya bursa saham Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu pendorong bergeliatnya IHSG pada pekan lalu.

Pulihnya bursa saham AS pada pekan lalu ditopang oleh saham-saham sektor teknologi dan perbankan, menyusul hasil positif dari beberapa perusahaan yang telah merilis kinerja kuartal ketiganya pada tahun ini.

Di sisi lain, klaim angka pengangguran mingguan AS pada periode pekan yang berakhir 10 Oktober tersebut turun ke angka 293.000, jauh lebih baik dari estimasi sebesar 320.000.

IHSG juga masih berkinerja positif sepanjang pekan lalu berkat sentimen dari krisis energi yang hingga kini masih menerpa beberapa negara, terutama negara-negara maju.

Krisis energi, umumnya krisis listrik yang menerpa beberapa negara maju membuat negara-negara maju tersebut yang sebelumnya tidak bergantung kepada komoditas batu bara, kini mulai kembali melirik komoditas tersebut untuk mencegah krisis energi menjadi lebih parah.

Hal ini tentunya sangat diuntungkan oleh Indonesia yang dianggap sebagai eksportir batu bara terbesar di dunia, di mana dengan meningkatnya permintaan batu bara, maka harga batu bara itu sendiri akan mengalami kenaikan dan tentunya saham-saham batu bara di RI turut 'kecipratan' berkah dari melonjaknya harga batu bara.

Selain dari global, sentimen positif dari dalam negeri, yakni terus melandainya kasus virus corona (Covid-19) nasional juga menjadi katalis positif bagi IHSG pada pekan lalu.

Per Minggu (17/10/2021) kemarin, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan ada tambahan 747 kasus baru Covid-19. Sehingga per Minggu kemarin, jumlah kasus aktif ada sebanyak 18.388 kasus.

Total kasus konfirmasi positif Covid-19 per Minggu kemarin mencapai 4.233.014. Sementara itu pasien yang sembuh dari Covid-19 bertambah 1.408, sehingga total kasus sembuh mencapai 4.070.807.

Dalam empat minggu terakhir, Indonesia telah resmi terbebas dari zona merah alias wilayah berisiko tinggi Covid-19. Berdasarkan peta zonasi risiko, tak ada zona merah yang tersisa.

Hal tersebut tak lepas dari perkembangan kasus Covid-19 di tanah air yang semakin terkendali. Dalam sepekan terakhir, penambahan kasus per hari tak lebih dari 1.500 orang.

Masih dari dalam negeri, sentimen positif lainnya yang juga menjadi penopang melesatnya IHSG adalah data neraca perdagangan RI yang kembali mencatatkan surplus pada September 2021.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat pekan lalu melaporkan neraca perdagangan RI pada September 2021 tercatat surplus sebesar US$ US$ 4,37 miliar.

Surplus neraca dagang didorong oleh peningkatan ekspor yang mencapai 47,64% secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara itu impor juga tercatat tumbuh 40,31% (yoy) di waktu yang sama.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular