RUPSLB Siang Ini, Saham Allo Bank Sentuh Rekor Tertinggi

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
15 October 2021 10:30
soft launching CNBC Indonesia yang bertajuk Embracing Digital Challenges di Ballroom Hotel Raflles, Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2018).
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten bank digital milik pengusaha nasional Chairul Tanjung (CT), PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) kembali menguat pada awal perdagangan hari ini, Jumat (15/10/2021), melanjutkan tren kenaikan selama 3 hari terakhir.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.00 WIB, saham BBHI terapresiasi 1,43% ke Rp 4.970/saham.

Ini merupakan harga tertinggi sepanjang masa saham BBHI sejak melantai di bursa pada Agustus 2015, memecahkan rekor tertinggi pada penutupan Kamis (14/10) kemarin di Rp 4.900/saham.

Pagi ini, nilai transaksi saham BBHI mencapai Rp 24,46 miliar dan volume perdagangan 4,93 juta saham.

Kemarin, saham BBHI ditutup melonjak 15,02% ke Rp 4.900/saham. Dengan ini, dalam sepekan, saham BBHI melonjak 30,79%, dalam sebulan melesat 38,06%, sementara secara year to date (ytd) meroket 2.195,81%.

Adapun selama setahun terakhir saham BBHI sudah mengangkasa 4.307,49%.

Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar BBHI sebesar Rp 57,95 triliun.

Kenaikan saham BBHI terjadi menjelang Allo Bank Indonesia akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPLSB) pada Jumat siang ini (15/10), pukul 14.30 WIB.

Adapun salah satu agenda RUPSLB tersebut adalah untuk menyetujui Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) alias rights issue dan peningkatan modal dasar perseroan.

Sebelumnya, manajemen BBHI menyatakan jumlah saham yang direncanakan untuk diterbitkan dalam penawaran umum terbatas (PUT) III atau rights issue ini adalah sebanyak-banyaknya 11.000.000.000 atau 11 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

"Jumlah ini setara dengan 94,15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan pada saat keterbukaan informasi ini, dengan harga yang akan ditetapkan dan diumumkan kemudian di dalam prospektus PMHMETD dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku," tulis manajemen BBHI.

PT Mega Corpora memiliki opsi untuk dapat mengalihkan sebagian atau seluruh dari HMETD yang menjadi haknya kepada investor tertentu

Dengan asumsi HMETD Mega Corpora dapat diambil sebagian oleh investor strategis dan sebagian dilaksanakan oleh Mega Corpora serta seluruh pemegang saham publik mengambil bagian atas HMETD, maka bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETDnya akan terkena dilusi kepemilikan maksimum 48,49%.

Pada Juli lalu, BBHI melakukan PUT II dengan menerbitkan sebanyak 7.498.501.776 saham biasa atau sebesar 64,18% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PUT II dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham dengan harga pelaksanaan Rp 100.

Dengan demikian, jumlah dana yang diterima bank eks Bank Harda ini dalam PUT II tersebut sebesar Rp 749.850.177.600 atau hampir Rp 750 miliar.

Mega Corpora selaku pemegang saham dengan kepemilikan 90,00% akan mengambil bagian seluruh HMETD yang menjadi haknya.

Saat ini, Allo Bank sudah mendapatkan izin layanan perbankan digital dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Produk yang dimaksud adalah layanan bank digital sekaligus aplikasi digital onboarding milik perusahaan.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), persetujuan yang diberikan oleh OJK meliputi Persetujuan Produk/Aktivitas Baru, Aplikasi, Sistem Utama dan Sistem Penunjang. Izin ini diberikan berdasarkan Surat OJK Nomor - 159/PB.333/2021 tanggal 10 September 2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Besok RUPSLB, Saham Allo Bank Diborong Asing & Terbang 15%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular