
Ngeri! Rupiah Sempat Tembus Rp 14.000-an/US$, Ada Apa Ini?

Selain terpuruknya dolar AS, rupiah saat ini masih menjadi idola pelaku pasar di Asia, di saat mata uang lainnya "dibuang".
Hal tersebut tercermin dari survei 2 mingguan yang dilakukan Reuters yang menunjukkan pelaku pasar mengambil posisi beli (long) terhadap rupiah, bahkan menjadi satu-satunya yang terbesar diantara 9 mata uang Asia lainnya.
Survei tersebut menggunakan skala -3 sampai 3, angka negatif berarti pelaku pasar mengambil posisi beli (long) mata uang Asia dan jual (short) dolar AS. Semakin mendekati -3 artinya posisi long yang diambil semakin besar.
![]() |
Sementara angka positif berarti short mata uang Asia dan long dolar AS, dan semakin mendekati angka 3, semakin besar posisi short mata uang Asia.
Survei terbaru yang dirilis, Kamis (7/10/2021) pekan lalu menunjukkan angka untuk rupiah di -0,29, meski menipis dari 2 pekan lalu -0,5.
Survei ini konsisten dengan pergerakan rupiah, ketika pelaku pasar mengambil posisi long, maka rupiah akan cenderung menguat, begitu juga sebaliknya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
