Luhut: Kapitalisasi Pasar Modal RI di Bawah India & Malaysia

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 14/10/2021 14:25 WIB
Foto: Luhut Binsar Pandjaitan (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia masih rendah di antara negara-negara emerging market. Sehingga masih perlu upaya peningkatan.

"Data dunia menunjukkan kapitalisasi Indonesia pada tahun 2020 ini sebesar 47% dari PDB di bawah dibanding peers emerging seperti India, dan Malaysia. Ini perlu diupayakan," kata Luhut dalam Capital Market Summit & Expo 2021, Kamis (14/10/2021).

Peran pasar modal penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sebagai fungsi penyedia dana pembangunan. Namun Luhut mengapresiasi capaian dari beberapa tahun terakhir, terutama di tengah masa pandemi Covid-19.

Dari catatan, dari awal tahun sampai 8 Oktober 2021, jumlah pencatatan baru atau new listing mencapai 38 perusahaan, lalu calon yang sedang mengantre sebanyak 25 perusahaan.

"Angka pencatatan baru saham ini tertinggi di ASEAN dan urutan ke-12 di dunia," ujarnya.



Pada periode awal tahun sampai 8 Oktober 2021, rata-rata frekuensi perdagangan mencapai lebih dari 1,2 juta kali, naik 90% dibandingkan sepanjang tahun 2020. Data frekuensi harian sejak awal tahun 2021 terus mencatatkan rekor terbesar.

"Yang terbaru mencatatkan 2,1 juta lebih pada 9 Agustus 2021 kemarin," katanya

Luhut mengatakan rata-rata frekuensi di BEI yang tertinggi di kawasan ASEAN sejak tahun 2018. Jumlah investor saham, obligasi, dan reksadana di pasar modal meningkat 66% mencapai 6,4 juta investor per September kemarin dibandingkan tahun sebelumnya, atau naik lima kali lipat sejak 2017.

"Pencapaian ini dominasi dari investor ritel yang proprosi mencapai 90%, dari total keseluruhan. Naiknya partisipasi ini dari domestik menjadi pencapaian yang membanggakan," ujarnya.

Sementara transaksi nilai harian per September 2021, ritel berkontribusi 64% dari total, naik dari tahun 2020 yang hanya 48%. Lalu proporsi investor institusi sedang mengalami penurunan.

"Jadi disimpulkan makin banyak masyarakat generasi milenial dan gen z yang melek akan pasar modal," katanya.



(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Yang Bisa Dilirik Saat Perang & Suku Bunga Ditahan