AS & China Memanas, Luhut Klaim RI Malah Dapat Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan tren perdagangan global akan berubah. Isu perubahan iklim, persaingan geopolitik hingga perang dagang akan mempengaruhi aktivitas ekspor-impor hingga investasi.
Namun menurut Luhut, Indonesia bisa diuntungkan dari hal ini. Ia mengatakan perekonomian Indonesia dan iklim investasi sedang menghadapi tantangan baru. Mulai dari pandemi Covid-19, ancaman perubahan iklim, dan perubahan geopolitik persaingan negara adidaya AS dan China.
"Saya sampaikan Indonesia negara terlalu besar untuk berpihak pada kekuatan di dunia apapun saat ini. Keunggulan kekayaan, jumlah penduduk, letak geografis membuat Indonesia bisa memainkan peran penting untuk pasar global," kata Luhut dalam Capital Market Summit & Expo 2021, Kamis (14/10/2021).
Adanya ketegangan antara AS dan China membuat kedua negara itu mengurangi ketergantungan antara satu sama lain.
"Indonesia mendapat keuntungan dari relokasi perusahaan Amerika yang ada di China maupun sebaliknya," ujar Luhut.
Pemerintah melakukan berbagai upaya seperti penerbitan Omnibus Law yang mempermudah perizinan dan berpihak pada pengusaha.
Untuk itu Luhut mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk beradaptasi dengan kondisi ini. Karena masalah yang akan dihadapi akan semakin berat ke depannya.
"Kita buktikan dengan penanganan Covid-19 Indonesia dipuji banyak negara, di mana awalnya kita di-bully dilecehkan bangsa sendiri," katanya.
Selain itu, Luhut juga bicara potensi Indonesia dari perubahan iklim di mana tren global menuntut banyak negara mengejar nol emisi. Menurut dia Indonesia akan mendapat keuntungan dari kredit karbon karena menjadi pemilik salah satu hutan dan mangrove terbesar di dunia.
[Gambas:Video CNBC]
Potret Luhut yang Gugat Haris Azhar Rp 100 M di Polda Metro
(miq/miq)