Analisis Teknikal

Bertahan di Bullish Channel, IHSG Siap Pecah Rekor Lagi?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
14 October 2021 07:59
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses menembus 6.500 Rabu kemarin, dan langsung melesat ke 6.600,518 yang menjadi rekor tertinggi di tahun ini. Bahkan jika melihat lebih ke belakang, level tersebut merupakan yang tertinggi sejak April 2019.

Namun level 6.600 masih menjadi resisten yang kuat, penguatan IHSG terpangkas dan berakhir di 6.536,904 pada perdagangan kemarin, menguat 0,78%. Peluang berlanjutnya penguatan IHSG masih terbuka pada perdagangan Kamis (14/10), melihat bursa saham global yang mulai bangkit. Bursa saham Eropa dan Amerika Serikat (AS) kemarin menghijau setelah mencatat pelemahan beruntun dalam beberapa hari terakhir.

Hawa positif pun menjalar ke Asia pagi ini, indeks Nikkei Jepang sudah melesat lebih dari 1% begitu juga dengan indeks Kospi Korea Selatan. Artinya, sentimen pelaku pasar cukup bagus pada hari ini, dan membuka ruang berlanjutnya penguatan IHSG.

Secara teknikal, IHSG langsung melesat dan menyentuh 6.600 setelah menembus 6.500 yang sebelumnya menjadi tembok tebal bagi IHSG.

Sepanjang tahun ini, IHSG sudah 3 kali menguji level tersebut, tetapi selalu gagal mengakhiri perdagangan di atasnya. Baru pada Rabu kemarin sukses mengakhiri perdagangan di atasnya yang tentunya menjadi sinyal bagus.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Indikator Stochastic pada grafik harian berada di wilayah jenuh beli (overbought), akibat kenaikan tajam belakangan ini.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Sementara jika melihat grafik 1 jam, IHSG masih berada di dalam pola Bullish Channel, dan indikator Stochastic belum mencapai overbought, sehingga ruang penguatan terbuka cukup lebar.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Selama bergerak di dalamnya IHSG masih berpeluang naik, tetapi seandainya batas bawahnya di kisaran 6.500 ditembus, maka risiko koreksi akan muncul, dengan target ke 6.450.

Sementara itu area 6.600 akan menjadi target penguatan sekaligus resisten yang akan menahan penguatan IHSG. Tetapi jika mampu dilewati, IHSG berpeluang naik ke 6.630 hingga 6.640 (level tertinggi 18 April 2019). 

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sepekan Ini, IHSG Anteng di Zona Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular