
Jelang Pengumuman Inflasi AS, Harga Perak Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak menguat pada perdagangan siang ini jelang rilis inflasi AS yang akan diumumkan besok. Meskipun kenaikannya dibatasi oleh tapering AS yang diharapkan berjalan tahun ini.
Sementara itu, kenaikan harga minyak menjadi pendorong bagi logam safe haven seperti perak.
Pada Selasa (12/10/2021) pukul 13:15 WIB harga perak tercatat US$ 22,6800/troy ons, naik 0,55% dari posisi kemarin.
![]() |
Inflasi AS bulan September diperkirakan tetap tinggi karena perusahaan membayar biaya yang lebih tinggi untuk bahan baku dan tenaga kerja. Berdasarkan konsensus yang dihimpun Reuters, inflasi US bulan September diperkirakan 5,3% yoy, naik dari bulan Agustus 5% yoy.
Inflasi yang terjadi ditambah dengan harga minyak yang terus menguat bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi sejak 2014 pada Senin (11/10/2021).
Meroketnya harga minyak meningkatkan risiko inflasi karena bahan bakar yang semakin mahal. Perak adalah salah satu logam safe haven yang menjadi 'obat' inflasi. Namun lajunya tertahan tapering atau pengurangan Quantitative Easing yang akan dilakukan oleh The Fed.
Tapering yang dilakukan untuk mengontrol inflasi negeri Paman Sam yang terus meningkat karena pemulihan ekonomi AS yang cepat.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tapering AS (Kayaknya) Jadi Bulan Depan, Harga Perak Turun