Analisis Teknikal

Ambil Ancang-ancang! IHSG Siap Tembus 6.500 Sesi 2

Putra, CNBC Indonesia
Selasa, 12/10/2021 12:17 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup mengalami apresiasi sebesar 0,54% ke level 6.494,59 di sesi I perdagangan Selasa (12/10/2021). IHSG bahkan sempat kembali tembus ke level psikologis 6.504,01 satu jam setelah perdagangan dibuka.

Di saat indeks terapresiasi, ada saham 247 menguat, 252 melemah dan 154 stagnan. Nilai transaksi hingga sesi I tercatat mencapai Rp 11,6 triliun dengan asing net buy di pasar reguler sebesar Rp 709,34 miliar.

IHSG mantap menguat ketika bursa utama Asia mayoritas bergerak di zona merah. Semalam Wall Street juga ambles dengan koreksi lebih dari 0,5%.


Indeks Dow Jones Industrial melemah 0,72%. Sementara itu S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing terkoreksi lebih dari 0,6%.

Untuk hari ini ada berbagai sentimen yang bakal mewarnai perdagangan dan patut dicermati investor. Pertama, soal perkembangan krisis likuiditas yang dialami raksasa properti China, Evergrande.

Kedua adalah krisis energi yang sampai saat ini belum reda. Krisis energi kini disebut sudah mulai merambah ke AS.

Menurut catatanCNBC Indonesia, Negeri Adidaya AS pun mulai dihinggapi kecemasan soal krisis energi. Hal ini terlihat dari persediaan gas untuk musim dingin yang terbatas di negara adidaya itu.

Di tengah banyaknya sentiment global yang cenderung negatif, sebenarnya ada juga sentimen positif yang datang dari dalam negeri.

Penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia pada Senin (11/10) turun cukup drastis. Konfirmasi kasus positif Covid-19 hanya bertambah 620 kasus. Jumlah ini mirip yang terjadi pada awal pandemi lalu sekitar Juni 2020.

Dalam data resmi yang dikutip, Senin (11/10), kasus positif tambah 620 menjadi 4.228.552, kemudian kasus aktif berkurang 1.889 menjadi 22.541. Lalu, kasus sembuh bertambah 2.444 menjadi 4.063.295. Terakhir, kasus meninggal bertambah 65 menjadi 142.716.

Apakah penguatan IHSG akan terus berlanjut di sesi II? Berikut ulasan teknikalnya.

Analisis Teknikal

Foto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat posisi penutupan IHSG, maka indeks harus melewati level resisten terdekatnya di 6.500 untuk membentuk tren bullish.

Sementara itu indeks harus melewati level support terdekat di 6.459 untuk mengalami tren bearish.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 69,26 yang artinya sudah mendekati level jenuh beli. Artinya peluang IHSG untuk melanjutkan penguatan cenderung terbatas.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: HGII Tebar Dividen Rp 4,5 M & Bidik Tambahan Pembangkit 100 MW