Gainers-Losers Sesi I

Emas Pesta Pora! 2 Saham Tambang Jawara, MPPA-DGIK Nyungsep

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Senin, 11/10/2021 12:45 WIB
Foto: PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) bakal memulai uji coba produksi di tambang emasnya Citra Palu, Palu. (Dok. BUMI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua saham emiten tambang emas, Grup Saratoga PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan Grup Bakrie PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menjadi top gainers pada sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (11/10/2021).

Sementara, saham emiten Grup Lippo PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dan emiten konstruksi PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) harus rela berbagi tempat di deretan top losers.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak sanggup bertahan di zona hijau hingga siang ini. IHSG turun 0,30% ke 6.462,31 posisi pada penutupan sesi I perdagangan Senin (11/10).


Menurut data BEI, 225 saham naik, 257 saham turun dan 165 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,02 triliun dan volume perdagangan mencapai 14,86 miliar saham.

Investor asing pasar saham masuk Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 182,80 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 179,64 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (11/10).

Top Gainers

  1. Darmi Bersaudara (KAYU), saham +12,90%, ke Rp 70, transaksi Rp 14,5 M

  2. Merdeka Copper Gold (MDKA), +9,12%, ke Rp 2.990, transaksi Rp 356,2 M

  3. Solusi Sinergi Digital (WIFI), +6,92%, ke Rp 695, transaksi Rp 32,3 M

  4. DMS Propertindo (KOTA), +6,54%, ke Rp 163, transaksi Rp 36,9 M

  5. Bumi Resources Minerals (BRMS), +%, ke Rp , transaksi Rp M

Top Losers

  1. Putra Rajawali Kencana (PURA), saham -6,90%, ke Rp 54, transaksi Rp 11,1 M

  2. Matahari Putra Prima (MPPA), -6,67%, ke Rp 700, transaksi Rp 102,5 M

  3. Harapan Duta Pertiwi (HOPE), -6,45%, ke Rp 116, transaksi Rp 84,2 M

  4. Nusa Konstruksi Enjiniring (DGIK), -6,14%, ke Rp 107, transaksi Rp 25,5 M

  5. Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM), -5,81%, ke Rp 292, transaksi Rp 22,0 M

Saham MDKA melejit 9,12% ke Rp 2.990/saham, melanjutkan kenaikan 3,40% pada Jumat pekan lalu. Seiring dengan penguatan saham MDKA, asing melakukan beli bersih Rp 23,56 miliar di pasar reguler.

Dengan ini, dalam sepekan dan sebulan saham MDKA sama-sama melesat 6,41%.

Saham BRMS pun melesat 6,52%, rebound dari koreksi 3,16% pada Jumat minggu lalu. Asing juga melakukan beli bersih RP 158,80 juta di saham BRMS.

Kenaikan kedua saham tersebut berbarengan dengan saham emiten emas lainnya, seperti PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) yang naik 1,85%, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang mencuat 1,28%, dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) yang menguat 0,70%.

Sementara, saham MPPA ambles hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,67% ke Rp 700/saham. Saat ini, saham MPPA sudah melemah selama 7 hari perdagangan beruntun, dengan 5 beruntun terkena ARB.

Dalam sepekan saham MPPA 'terjun bebas' 29,29%, sementara dalam sebulan anjlok 25,53%.

Pelemahan tersebut terjadi lagi kendati mendapatkan sentimen positif dengan masuknya PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek resmi menjadi pemegang saham sebesar 6,74% di MPPA setelah membelinya dari MLPL pada 4 Oktober lalu.

Multipolar menjual sebanyak 507.142.900 saham di harga Rp 700/saham atau setara dengan 6,74% kepada Gojek.

"Status kepemilikan lokal, jumlah sebelum transaksi nol, jumlah setelah transaksi 507.142.900 saham," kata Sekretaris Perusahaan MPPA Danny Kojongian, dalam keterbukaan informasi di BEI, Kamis pekan lalu (7/10/2021).

Transaksi ini selaras dengan keterbukaan informasi MLPL pada Rabu minggu lalu (6/10).

Dalam keterbukaan informasi, MLPL melepas sebagian kepemilikan sahamnya di perusahaan ritel pengelola Hypermart itu senilai Rp 355 miliar.

Transaksi tersebut dilaksanakan pada 4 Oktober 2021 dengan tujuan memperluas investor skala besar dalam MPPA dan untuk investasi kembali.

Bersama saham MPPA, saham DGIK terjungkal 6,14% ke Rp 107/saham. Praktis, pelemahan ini menghentikan reli kenaikan saham DGIK selama 4 hari beruntun.

Sebelumnya, tren kenaikan saham DGIK pada pekan lalu terjadi di tengah rencana pemegang saham pengendali emiten farmasi dan produk alat kesehatan, PT Itama Rayonara Tbk (IRRA), yakni PT Global Dinamika Kencana, yang akan mengambil alih sebanyak 51,85% saham perusahaan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bukti Gonjang-ganjing Trump Bikin Bisnis Tambang Emas Melejit