Bursa Eropa Menguat Dipimpin Sektor Otomotif

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Kamis, 07/10/2021 16:18 WIB
Foto: Indeks harga saham Jerman Grafik DAX digambarkan di bursa saham di Frankfurt, Jerman, 17 Oktober 2018. REUTERS / Staf

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat pada pembukaan perdagangan Kamis (7/10/2021), di tengah pergerakan bursa saham global yang kian volatil.

Indeks Stoxx 600 dibuka bertambah 0,8% di sesi pembukaan dengan indeks saham sektor otomotif memimpin reli, sebesar 1,6%, sementara indeks saham sektor minyak dan gas terkoreksi sebesar 1,3%.

Selang 2 jam kemudian, reli indeks Stoxx 600 menjadi 4,3 poin (+0,95%) ke 455,63. Indeks CAC Prancis lompat 76,1 poin (+1,17%) ke 6.569,2, FTSE Inggris naik 54,8 poin (+0,78%) ke 7.050,71. DAX Jerman lompat 164,5 poin (+1,1%) ke 15.137,82.


Pasar saham di Amerika Serikat (AS) sempat tertekan oleh kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah tenor 10 tahun, dan kondisi berbalik setelah obligasi yang menjadi acuan pasar tersebut kembali turun.

Pasar juga bereaksi pada data ADP per September yang menunjukkan bahwa sektor swasta membuka lebih banyak lapangan kerja, meski dibayangi kekhawatiran seputar penyebaran virus Covid-19 varian delta.

Hari ini kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS menguat setelah kemarin ditutup di zona hijau di tengah hilangnya kekhawatiran seputar problem batasan utang pemerintah AS yang telah tersundul.

Pimpinan Minoritas Senat Mitch McConnell menawarkan penundaan jangka pendek batas utang pemerintah AS untuk menghindari gagal bayar (default) dan krisis ekonomi, yang menurut ekonom bisa memiliki efek buruk. Menteri Keuangan Janet Yellen mengingatkan bahwa resesi bisa terjadi jika persoalan tersebut tak kunjung teratasi.

Pasar bakal memantau data slip gaji sektor non-pertanian di AS. Bursa saham di Asia Pasifik cenderung menguat, dipimpin indeks Hang Seng Hong Kong di tengah libur bursa China memperingati hari besar nasional.

Dari Benua Biru, keluaran industri Jerman per Agustus anjlok di luar ekspektasi setelah terjadi gangguan rantai pasokan di ekonomi terbesar Eropa tersebut. Keluaran anjlok 4% secara bulanan setelah pada Juli sempat naik 1,3%. Angka itu jauh lebih buruk dari proyeksi ekonom dalam polling Reuters yang memperkirakan angka pelemahan sebesar 0,4%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi