
Dicaplok Pengendali IRRA, Saham DGIK 'Ngamuk', Waspada!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten konstruksi PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) berhasil melonjak dua digit menjelang penutupan sesi I perdagangan hari ini, Kamis (7/10/2021).
Kenaikan saham DGIK terjadi di tengah rencana pemegang saham pengendali emiten farmasi dan produk alat kesehatan, PT Itama Rayonara Tbk (IRRA), yakni PT Global Dinamika Kencana, yang akan mengambil alih sebanyak 51,85% saham perusahaan.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.09 WIB, saham DGIK melonjak 18,18% ke Rp 91/saham dengan nilai transaksi Rp 29,92 miliar dan volume perdagangan 321,55 juta saham.
Dengan ini, saham DGIK sudah melesat selama 3 hari beruntun. Alhasil, dalam sepekan saham ini terkerek naik 18,18% dan dalam sebulan melejit 28,17%. Sementara, secara year to date (ytd) saham DGIK melonjak 82,00%.
Adapun nilai kapitalisasi pasar saham DGIK sebesar Rp 504 miliar hingga siang ini.
Mengenai kinerja keuangan, sepanjang semester I 2021, DGIK berhasil membukukan laba bersih Rp 180,46 juta, berbalik dari rugi bersih Rp 16,73 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kendati berhasil mencetak laba, pendapatan usaha tergerus 24,64% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 216,33 miliar pada paruh pertama 2020 menjadi Rp 163,03 miliar pada semester pertama tahun ini.
Lebih rinci, pendapatan usaha berasal dari 2 pos, yakni pekerjaan konstruksi bangunan sebesar Rp 72,19 miliar dan sipil Rp 90,84 miliar pada semester I 2020.
Beban pokok penjualan pun turun 22,10% yoy menjadi Rp 149,66 miliar per 30 Juni 2021.
Sementara, arus kas operasional minus Rp 23,87 miliar per akhir Juni tahun ini, dari sebelumnya minus Rp 25,46 miliar pada periode yang sama 2020.
Lebih lanjut, total aset DGIK mencapai Rp 1,05 triliun dengan liabilitas sebesar Rp 406,45 miliar dan ekuitas Rp 645,79 miliar.
Pengendali IRRA Borong Saham DGIK
Sebelumnya, Global Dinamika membeli saham DGIK dari investor lama yakni milik PT Lintas Kebayoran Lama sebanyak 34,12%, PT Loasaindo Aditama sebanyak 7,6%, PT Rezeki Segitiga Emas sebanyak 9,32% dan PT Multidaya Hutama Indokarunia 0,81%, sehingga total saham yang diambil alih adalah 51,85%.
Proses pembelian saham telah selesai pada 6 Oktober 2021 lalu. Harga pengambilalihan yakni di level Rp 80/saham sehingga total transaksi menjadi Rp 229,84 miliar. Harga ini lebih tinggi dibanding harga pasar pada perdagangan Rabu (6/10) yakni Rp 77/saham.
Adapun Global Dinamika Kencana merupakan perusahaan pengendali IRRA dengan kepemilikan 69,75% saham per Juni 2021.
Manajemen Global Dinamika menyatakan tujuan pengambilalihan/pengendalian ini adalah untuk pengembangan usaha dan memperkuat usaha bisnis perseroan di bidang jasa konstruksi.
Dengan adanya pengambilalihan saham ini selanjutnya Global Dinamika Kencana akan menjadi pengendali baru DGIK. Sebelum transaksi perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan DGIK.
DGIK merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, properti dan real estate. DGIK melantai di bursa pada Desember 2007 dengan harga penawaran umum saham perdana (IPO) Rp 225.
Sejumlah proyek yang ditangani DGIK di antaranya Bandara Kualanamu Medan, kedutaan besar Prancis di Jakarta, Gedung BEI Tower I, World Capital Tower, dan Chadstone Cikarang.
"Perseroan selaku pengendali baru NKE akan melakukan penawaran tender wajib sebagaimana dipersyaratkan dalam POJK 9/2018. Informasi lebih lanjut mengenai pelaksanaan penawaran tender wajib akan diumumkan kepada masyarakat dengan memperhatikan persyaratan dan ketentuan dalam POJK 9/2018," tulis manajemen Global Dinamika.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengendali IRRA Caplok 52% Saham DGIK, Harganya Premium!