Digoyang Kabar Alibaba, Saham FREN Sempat Gerak Liar

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
07 October 2021 09:39
Smartfren
Foto: Smartfren (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten telekomunikasi Grup Sinar Mas PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (7/10/2021).

Kenaikan saham FREN terjadi di tengah kabar pasar soal masuknya Alibaba di tengah FREN akan mengakuisisi 65% saham perusahaan pengelola satelit, PT Indo Pratama Teleglobal.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.33 WIB, shaam FREN naik tipis 2,02% ke Rp 101/saham. Sesaat bel pembukaan berbunyi pukul 09.00 tadi, saham FREN sempat naik ke Rp 104/saham.

Nilai transaksi saham FREN sebesar Rp 44,03 miliar dengan volume perdagangan 435,56 juta. Di tengah kenaikan ini, asing melakukan jual bersih di pasar reguler sebesar Rp 6,11 miliar.

Dengan penguatan ini, saham FREN masih ambles 9,82% dalam sepekan dan anjlok 11,30% dalam sebulan. Adapun secara year to date (ytd) saham ini melesat 50,75%.

Adapun nilai kapitalisasi pasar saham FREN mencapai Rp 30,81 triliun pada pagi ini.

Sebelumnya, rencana akuisisi tersebut turut dibenarkan Corporate Secretary FREN, James Wewengkang dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia.

"Pemberitaan mengenai akan berlangsungnya transaksi yang melibatkan Moratelindo dalam rencana akuisisi 65% saham PT Indo Pratama Teleglobal (IPT) adalah benar adanya. Perseroan saat ini memiliki 20,5% penyertaan saham di Moratelindo," kata James.

Meski menjadi pemegang saham di Moratelindo, FREN tidak menjadi pemegang saham pengendali dan laporan keuangan Moratelindo tidak terkonsolidasi dengan laporan keuangan FREN.

Menurut sumber di kalangan pelaku pasar modal, setelah Moratelindo menyerap saham FREN, ada kabar perusahaan Jack Ma, Alibaba akan membeli kepemilikan saham FREN di akhir tahun.

Seperti diketahui, sebelumnya pada 23 September 2021 lalu, pemegang saham menyetujui rencana pengambilalihan 145.730 saham setara 65% kepemilikan Indo Pratama Teleglobal dari PT Telekomunikasi Nusantara Sejahtera senilai Rp 18,21 miliar pada 23 September 2021.

Sementara itu, CEO PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo), Galumbang Menak mengungkapkan, pertimbangan akuisisi tersebut lantaran saat ini perseroan mulai beroperasi di timur Indonesia khususnya Papua yang tidak mungkin semua daerah terjangkau dengan jaringan fiber optik.

"Kita perlu satelit menjangkau daerah yang tidak mungkin digelar kabel, atau belum memungkinan, suatu saat bisa jadi mungkin bila akses jalan dan demand sudah tumbuh," kata Galumbang, saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (6/10/2021).

Di samping itu, kata dia, mengingat rute ke Timur Indonesia masih belum full redundant satelite, bisa menjadi alternatif kembali manakala ada gangguan di jaringan fiber optik.

Indo Pratama Teleglobal merupakan perusahaan vendor infrastruktur Very Small Aperture Terminal (VSAT). Perusahaan ini didirikan pada tahun 2000 yang saat ini juga menyediakan layanan internet, komunikasi data, satelit telepon internet, pusat data dan pemulihan bencana dan solusi bisnis berbasis internet lainnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengejutkan! Ini Jawaban FREN Soal Alibaba jadi Pemodal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular