Diobral Investor, Saham Batu Bara Tumbang & Banyak Kena ARB

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
07 October 2021 09:28
Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham batu bara ambles ke zona merah pada awal perdagangan hari ini, Kamis (7/10/2021), didorong aksi ambil untung (profit taking) setelah saham-saham tersebut mengalami tren kenaikan akhir-akhir ini.

Berikut pelemahan saham batu bara berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.10 WIB.

  1. Mitrabara Adiperdana (MBAP), saham -6,92%, ke Rp 3.630/saham

  2. Bumi Resources (BUMI), -6,52%, ke Rp 86/saham

  3. Golden Eagle Energy (SMMT), -6,19%, ke Rp 197/saham

  4. Indo Tambangraya Megah (ITMG), -6,04%, ke Rp 24.100/saham

  5. Indika Energy (INDY), -6,02%, ke Rp 2.030/saham

  6. Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), -5,56%, ke Rp 102/saham

  7. Adaro Energy (ADRO), -5,36%, ke Rp 1.765/saham

  8. United Tractors (UNTR), -5,00%, ke Rp 25.200/saham

  9. Delta Dunia Makmur (DOID), -4,60%, ke Rp 332/saham

  10. Alfa Energi Investama (FIRE), -4,26%, ke Rp 675/saham

  11. Harum Energy (HRUM), -4,02%, ke Rp 7.750/saham

  12. Bukit Asam (PTBA), -3,17%, ke Rp 2.750/saham

  13. Bayan Resources (BYAN), -2,95%, ke Rp 28.000/saham

  14. Golden Energy Mines (GEMS), -2,48%, ke Rp 4.330/saham

  15. Prima Andalan Mandiri (MCOL), -2,30%, ke Rp 1.700/saham

  16. ABM Investama (ABMM), -1,33%, ke Rp 1.485/saham

Mengacu pada data di atas, saham MBAP menjadi yang paling ambles, dengan menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,92% ke Rp 3.630/saham. Dengan ini, dalam sepekan saham MBAP turun 8,33%, sementara dalam sebulan melesat 13,44%.

Kedua, saham Grup Bakrie BUMI juga menyentuh ARB 6,52% ke Rp 86/saham, setelah mencatatkan reli kenaikan selama 5 hari beruntun. Dalam sepekan saham BUMI masih melonjak 30,30%, sedangkan dalam sebulan terkerek naik 56,36%.

Di bawah BUMI, ada saham Grup Rajawali SMMT yang anjlok 6,19% ke Rp 197/saham. Dalam sepekan saham SMMT masih naik 3,16%.

Keempat, saham ITMG juga 'terjun' 6,04% ke Rp 24.100/saham, usai melonjak 5 hari berturut-turut. Kendati ambles, dalam sepekan saham ITMG masih melaju naik 15,26%, sedangkan dalam sebulan melesat 38,73%.

Akhirnya, harga batu bara turun juga setelah melonjak luar biasa akhir-akhir ini.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 236/ton. Ambles 15,71% dibandingkan hari sebelumnya.

Wajar saja, harga batu bara sudah naik selama 10 hari beruntun. Selama 10 hari tersebut, kenaikannya mencapai 57,04%.

Walau hari ini anjlok, tetapi talam seminggu terakhir harga batu bara masih membukukan kenaikan 37,95% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, kenaikannya mencapai 32,32%.

Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga komoditas ini meroket 188.68%. Rasanya tidak ada komoditas lain yang mengalami kenaikan harga setajam batu bata.

Dalam sepekan terakhir, harga gas alam di Henry Hub (Oklahoma, Amerika Serikat) naik 5,19%. Selama sebulan ke belakang kenaikannya mencapai 26,12% dan secara year-to-date meroket 126,9%.

Di Eropa, biaya pembangkitan listrik dengan gas alam adalah EUR 89,4/MWh pada 5 Oktober 2021. Dengan batu bara, harganya hanya EUR 58,06/MWh. Ini membuat batu bara kembali menjadi primadona, bahkan di Eropa yang menjunjung tinggi isu ramah lingkungan.

"Melihat situasi di Eropa, gas alam sudah tidak lagi bisa bersaing dengan batu bara. Akibatnya, penggunaan batu bara semakin meningkat," sebut kajian ELS Analysis, konsultan energi yang berbasis di Swedia, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 16 Saham Batu Bara Perkasa, Juaranya Tak Terduga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular