Mohon Maaf, Rasanya Susah Berharap Harga Emas Naik Tinggi...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 October 2021 07:10
Toko Emas Cikini Gold Center, Cikini, Jakarta Pusat (21/6/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Emas Perhiasan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Pada pukul 06:43 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,27%. Dalam sebulan terakhir, indeks ini melesat 2,11%.

Penguatan dolar AS ditopang oleh rilis data ketenagakerjaan Negeri Paman Sam. ADP mencatat perekonomian AS menciptakan 568.000 lapangan kerja pada September 2021. Naik dibandingkan Agustus 2021 yaitu 340.00 dan menjadi yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir.

Data ADP adalah 'pemanasan' jelang rilis resmi dari US Bureau of Labor Statistics besok malam waktu Indonesia. Konsensus yang dihimpun Reuters memperkirakan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) tercipta sebanyak 488.000 bulan lalu. Melonjak dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 235.000.

Perkembangan di pasar tenaga kerja akan menentukan arah kebijakan moneter bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). Jika pasar tenaga kerja semakin kuat, maka The Fed diperkirakan mulai mengurangi 'dosis' pembelian aset (quantitative easing) pada November 2021.

Pengurangan quantitative easing akan membuat pasokan dolar AS tidak sederas sekarang. Seperti barang, pasokan yang berkurang akan membuat dolar AS menjadi 'mahal'.

"Meski data non-farm payroll tidak spektakuler, hanya searah denga ekspektasi pasar, sepertinya The Fed akan menilai kondisi ini sudah layak untuk melakukan pengetatan. Ini akan menjadi faktor penekan harga emas," kata Xiao Fu, Head of Commodities Markets Strategy di Bank of China, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular