
Mau Ditutup Erick, Istaka: Kami Masih Garap 13 Proyek Rp 1 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Istaka Karya (Persero) menyebutkan hingga saat ini perusahaan masih beroperasi secara normal. Bahkan di tahun ini perusahaan tengah menggarap setidaknya enam proyek infrastruktur dan diperkirakan masih akan ada beberapa proyek yang akan didapat di tahun ini.
Corporate Secretary Istaka Karya Yudi Kristanto mengatakan proyek-proyek yang digarap perusahaan ini merupakan proyek yang berpotensi memberikan keuntungan untuk perusahaan.
"Di Istaka masih aktivitas seperti biasa. Tahun ini ada 6 projek yang didapatkan di tahun ini dan dalam waktu dekat akan ada penambahan proyek. Itu tanggung jawab harus dikerjakan," kata Yudi kepada CNBC Indonesia, Rabu (6/10/2021).
Dia menjelaskan bahwa proyek tersebut merupakan tanggungjawab yang harus dirampungkan perusahaan. Di samping dari pendapatan proyek ini, perusahaan bisa membayarkan kewajibannya berupa pajak kepada negara.
Dengan enam proyek yang didapat di tahun ini, terdapat proyek lanjutan dari tahun lalu (carry over) dengan total proyek yang saat ini digarap perusahaan sebanyak 13 proyek dengan total nilai mencapai Rp 1,17 triliun.
Beberapa proyek yang dimaksud antara lain:
1. Lot 4 - Legundi Planjan
2. Terminal Kijing, Kalimantan Barat
3. Overlay Runway dan Taxiway Bandara Adi Sumarmo, Solo
4. Design and Build Infrastruktur dan Fasum Pariwisata di Pelabuhan Benoa
5. Construction of Health and School Facilities in Central Sulawesi Lot 1, 3, 4, 5
6. Tambakreja - Bantarsari
7. Pembangunan Jalur KA Bandara New Yogyakarta International Airport
8. Bandara Eltari - Kupang
9. Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian Bekasi
10. Pembangunan Open Storage di Ex. Lahan Indonesia Power, Terminal
11. Apartemen Royal Paradise Bandung
12. Pembangunan Kantor Pemerintah terpadu (KPT) Kab. Brebes
13. Proyek Pelaksanaan Pembangunan Luminor Signature Sumenep Kab. Sumenep, Jatim
Perusahaan ini merupakan salah satu dari tujuh perusahaan yang masuk dalam list merah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk dilikuidasi.
Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir, lewat Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, mengatakan perusahaan tersebut memiliki beban yang sangat tinggi di mana utang lebih tinggi dari aset. Sebab itu dalam proses likuidasi ini karyawan akan dipindahkan ke BUMN Karya.
"Dari segi keuangan berat banget, lebih tinggi utangnya dari asetnya sehingga sudah kita hitung gak mungkin lagi dioperasikan yang ada utang tiga kali [dari aset], terbelit-belit, karyawan kita akan ini beri ruang masuk ke perusahaan [BUMN] karya kita, ada 2-3 perusahaan siap tampung mereka," kata Arya, dalam pertemuan media virtual, di Jakarta, Selasa (5/10/2021).
"Kami kasih peluang mereka tetap bisa bekerja di urusan kekaryaan ini jadi nanti mereka akan secepatnya mereka ini ya kita likuidasi lah mudah-mudahan cepat Istaka Karya [dilikuidasi]. Jadi memang mereka masih ada kontraknya tapi kontraknya pun kami itung rugi juga. Rugi tiga kali, bahaya BUMN rugi melulu, asetnya jauh di bawah utangnya."
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bakal Dilikuidasi, BUMN Istaka Masih Nunggak PKPU Rp 500 M