Mau Tahu 5 Saham Paling Sering Pindah Tangan? Cek di Sini

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
17 November 2021 17:34
Bongkar Muat Batu Bara
Foto: Bongkar Muat Batu Bara di Terminal Tanjung Priok. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan minggu lalu (27 September - 1 Oktober 2021) bursa mencatatkan kinerja posistif, hal ini terjadi karena melonjaknya nilai transaksi yang juga ditopang oleh sejumlah sentimen positif seperti rekor harga batu bara.

Sepanjang minggu lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6.228,84 menguat 1,37% secara point-to-point. Di level Asia, IHSG menjadi yang terbaik kedua, hanya kalah dari Hang Seng (Hong Kong).

Penguatan IHSG terjadi pasar global dibayangi krisis energi di Eropa, India, hingga China akibat kenaikan harga gas serta pasar juga masih menunggu keputusan sidang Kongres Amerika Serikat terkait peningkatan batas plafon utang, yang bila tidak disetujui dapat berimbas pada potensi gagal bayar pemerintah AS untuk pertama kali dalam sejarah.

Nilai transaksi sepekan tercatat naik 48,19% dari pekan sebelumnya menjadi Rp 94,48 triliun. Asing tercatat melakukan beli bersih (net buy) sebesar 4,49 triliun di pasar reguler, sedangkan di pasar negosiasi dan tunai asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 16,07 triliun.

Sementara itu rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pekan lalu mengalami peningkatan menjadi Rp 18,89 triliun.

Senada dengan peningkatan nilai transaksi, frekuensi saham berpindah tangan juga mengalami peningkatan 9,21% dalam sepekan. Tercatat saham-saham di BEI secara total ditransaksikan sebanyak 7,51 juta kali, meningkat dari pekan sebelumnya (20-24 September) yang mencapai 6,88 juta kali.

Dalam sepekan saham 10 saham teraktif didominasi oleh emiten pertambangan, khususnya tambang batu bara. Berikut adalah daftar lima saham yang paling sering berpindah tangan pada perdagangan pekan lalu, berdasarkan rilis resmi BEI.

1. PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA)
Emiten yang bergerak di bidang jasa pengangkutan dan transportasi ini diperdagangkan sebanyak 197,859 kali pekan lalu. Dengan volume perdagangan 8,05 miliar saham, nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 567,06 miliar.

Saham yang tiga bulan lalu masih tidur ini, tiba-tiba bangkit dari 'kubur' setalah Yusuf Mansur menyebut kode saham PURA dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Senin minggu lalu (27/9).

Pekan lalu saham ini mengalami kenaikan harga 42% ke level 71/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 409,99 miliar.

2. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
Ditopang oleh harga batu bara yang terus meroket, emiten pertambangan batu bara milik Boy Thohir ini diperdagangkan sebanyak 150,115 kali pekan lalu. Dengan volume perdagangan 1,36 miliar saham, nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 2,33 triliun. Dalam sepekan saham Adaro naik 18,77% ke level Rp 1.780 per saham.

Adaro juga berencana melakukan buyback saham perseroan sebanyak-banyaknya Rp 4 triliun. Perseroan akan menggunakan dana dari kas internal untuk pembelian kembali saham ini.

BERSAMBUNG HALAMAN BERIKUTNYA>>>

3. Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS)
Selanjutnya terdapat emiten pertambangan batu bara lain yang meski sempat masuk radar pengawasan bursa ditransaksikan sebanyak 135,304 kali pekan lalu.

Dengan volume perdagangan 3,04 miliar saham, nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 333,08 miliar. Dalam sepekan saham 'receh' ini naik 13,64% ke level Rp 100 per saham, dengan kapitalisasi pasar hanya sebesar Rp 140 miliar.


4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
Emiten perbankan umum pelat merah ini diperdagangkan sebanyak 134,377 kali pekan lalu. Dengan volume perdagangan 1,66 miliar saham, nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 6,33 triliun, terbesar di antara saham-saham paling aktif di bursa.

Pekan lalu saham ini mengalami kenaikan harga 2,09% ke level 3.900/saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 592,19 triliun.

5. PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK)
Terakhir melengkapi lima besar ada emiten penunjang operasi industri pertambangan diperdagangkan sebanyak 126,866 kali pekan lalu. Emiten yang baru saja diakuisisi oleh PT Deli Pratama Batubara juga tercatat masuk radar bursa bahkan sempat dihentikan perdagangan pada Rabu (29/9) sebelum dibuka kembali di hari berikutnya.

Dengan volume perdagangan 1,84 miliar saham, nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 286,60 miliar. Dalam sepekan saham 'receh' ini naik 50% ke level Rp 162 per saham.

Next Page
Bursa Saham
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular