
Dolar Nggak Bisa Terlalu Kuat, Amerika Sendiri yang Rugi!

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan pagi ini. Laju dolar AS memang sudah begitu cepat sehingga akan datang waktunya untuk 'terpeleset'.
Pada Senin (4/10/2021), US$ 1 setara dengan Rp 14.280 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,17% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Sepertinya investor mulai melakukan ambil untung (profit taking) terhadap dolar AS. Dalam sebulan terakhir, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 2,12% dalam sebulan terakhir.
Sejak akhir 2020 (year-to-date), indeks ini menguat hingga lebih dari 4,5%. Pada 29 September 2021, Dollar Index menyentuh posisi tertinggi sepanjang tahun ini.
Buat Negeri Paman Sam sendiri, keperkasaan dolar AS bisa berdampak negatif. Penguatan dolar AS akan membuat produk mereka jadi mahal bagi konsumen di negara lain. Kinerja ekspor AS akan terpukul. Selain itu, keuntungan yang didapat perusahaan multinasional menjadi lebih sedikit kala dikonversikan ke dolar AS.
"Jadi, penguatan dolar AS saat ini akan menciptakan badai yang sempurna (perfect storm). Dampaknya akan ke mana-mana," ujar Simon Harvey, Senior FX Market Analyst di Monex Europe yang berbasis di London (Inggris), seperti dikutip dari Reuters.
Halaman Selanjutnya --> Data Tenaga Kerja Jadi Penentu Nasib Dolar AS
