
Ikuti AS dan Asia, Bursa Eropa Melemah di Sesi Awal

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa melemah pada pembukaan perdagangan Jumat (1/10/2021), mengikuti bursa Asia dan Amerika Serikat (AS) yang juga menutup pekan di teritori negatif.
Indeks Stoxx 600 dibuka drop 0,9% di sesi pembukaan dengan semua indeks saham sektoral melemah, kecuali indeks saham sektor utilitas yang masih menguat 0,7%. Indeks saham sektor perbankan memimpin koreksi yakni sebesar 1,9%.
Selang 1 jam kemudian, koreksi indeks Stoxx 600 menjadi 3,5 poin (-0,77%) ke 451,31. Indeks CAC Prancis anjlok 75,9 poin (-1,16%) ke 6.444,14, FTSE Inggris drop 49,85 poin (-0,7%) ke 7.036,57. Namun, DAX Jerman ambles 124,1 poin (-0,81%) ke 15.136,57.
Sepanjang September, indeks bursa Eropa terhitung ambles 3,4%, mengakhiri periode reli yang dicetak 7 bulan beruntun. Pemicunya adalah kekhawatiran seputar inflasi tinggi, perlambatan pertumbuhan ekonomi negara maju, dan kenaikan suku bunga acuan.
Bursa di Asia Pasifik juga tertekan, dipimpin indeks Nikkei Jepang yang ambles lebih dari 2,5%. Bursa China dan Hong Kong ditutup karena hari libur nasional. Sementara itu, kontrak berjangka (futures) indeks saham AS melemah, berpeluang melanjutkan koreksi yang dicetak kemarin.
Inflasi di zona euro akan dirilis hari ini, sedangkan AS akan mempublikasikan indeks harga belanja konsumen inti (personal consumption expenditure/PCE) Agustus, yang menjadi acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam menentukan kebijakan moneter. Pasar memperkirakan inflasi PCE tersebut naik 0,2% secara bulanan dan 3.5% tahunan.
Menteri keuangan zona Euro akan bertemu membahas kondisi ekonomi dunia yang tertekan oleh lonjakan harga energi di tengah keprihatinan bahwa situasi tersebut akan memukul ekonomi Eropa yang tengah tertatih menuju pemulihan.
Di Jerman, pasar memantau konsolidasi partai pemenang pemilu. Reuters melaporkan bahwa blok konservatif kalah tipis dari partai kiri-tengah Social Democratic Party (SDP) dan keduanya mengincar partai ketiga dan keempat untuk membentuk koalisi pemerintahan.
Dari sisi data ekonomi, pasar mencermati penjualan ritel Jerman yang melesat 1,1% secara bulanan pada Agustus, atau sedikit di bawah konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang berujung pada angka 1,5%.
Dari kabar korporasi, BMW mendongkrak proyeksi pertumbuhan laba tahunannya menjadi 9,5- 10,5%, dari proyeksi sebelumnya 7-9%. Tingginya harga dan dampak ketatnya pasokan semikonduktor dan problem rantai pasokan menjadi risiko utama penekan proyeksi tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan