
Batu Bara Menggila! Harga Sentuh US$ 217/Ton, Rekor Tertinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - Luar biasa memang batu bara. Harga si batu hitam terus menanjak, tidak henti mencetak rekor baru.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 217/ton. Melonjak 3,41% dibandingkan posisi hari sebelumnya sekaligus menjadi yang tertinggi setidaknya sejak 2008.
Harga batu bara sedang menjalani tren bullish. Bayangkan, dalam sebulan terakhir harga melambung 23,76% secara point-to-point. Sejak akhir (year-to-date), kenaikannya mencapai 163,35%. Batu bara menjadi salah satu komoditas dengan kenaikan harga tertinggi tahun ini.
Harga gas yang semakin mahal ikut mengatrol harga batu bara. Dalam sepekan terakhir, harga gas alam di Henry Hub (Oklahoma) melonjak 20,58%. Secara year-to-date, harga melambung 136,31%.
Harga gas yang semakin mahal membuat biaya pembangkitan listrik dengan bahan bakar ini kian tidak ekonomis. Di Eropa, biaya pembangkitan listrik dengan gas alam adalah EUR 75,725/MWh pada 28 September 2021. Dengan batu bara, harganya hanya EUR 50,53/MWh. Ini membuat batu bara kembali menjadi primadona, bahkan di Eropa yang menjunjung tinggi isu ramah lingkungan.
"Menurut kajian kami, pembangkitan listrik dengan batu bara di Eropa naik hingga ke mendekati titik puncak. Kenaikan harga gas akan semakin mendorong pertumbuhan harga batu bara, seiring konsumsi yang semakin bertambah," sebut Toby Hassall, Analis Refinitiv, dalam risetnya.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu
