Mau Caplok Produsen Suntik, Saham IRRA Melesat 5% Lebih

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Kamis, 30/09/2021 12:16 WIB
Foto: Oneject Indonesia Ekspor Alat Suntik Kebutuhan UNICEF dan Ukraina (Foto: ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), emiten yang bergerak dibidang peralatan dan perlengkapan medis, berencana mengakuisisi PT Oneject Indonesia (Oneject). Akuisisi ini bagian transformasi perseroan menjadi manufacturing high tech di sektor kesehatan.

Oneject merupakan produsen alat suntik ADS (Auto Disable Syringe) terbesar di Asia, yang saat ini sudah menjual produknya ke negara-negara di Eropa, Asia dan juga UNICEF. Pasca akuisisi IRRA akan menjadi pemegang saham mayoritas di Oneject dengan porsi kepemilikan mencapai 51%.

Transaksi pembelian akan dilakukan dalam 2 tranche yaitu pembayaran di awal senilai Rp 198,8 miliar yang dibayarkan saat penandatanganan PJBB dan pembayaran final sebesar nilai total akuisisi yang disepakati dikurangi nilai pembayaran awal.


Nilai total akuisisi yang disepakati mengacu kepada hasil appraisal dari KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik) dengan menggunakan buku FY2021.

Sumber pendanaan akusisi tranche 1 daripenjualan saham treasury sebanyak 100 juta lembar pada harga Rp1.988/ saham. Harga penjualan saham treasury tersebut telah memenuhi aturan POJK No.30/POJK.04/2017. Sementara untuk pembayaran final, IRRA akan melakukan penerbitan saham baru (rights issue).

Direktur Utama Itama RanorayaHeru Firdausi Syarif mengatakan saham Oneject yang akan dibeli terdiri dari saham lama dan juga saham baru, penerbitan saham baru tersebut ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja dan juga belanja modal Oneject.

"Tahun depan penjualan ekspor alat suntik akan naik signifikan, dan selain alat suntik, awal tahun depan Oneject juga sudah mulai produksi alat kesehatan lainnya seperti kantung darah untuk kebutuhan PMI dan juga produksi produk Reagen test (Covid & non Covid) milik Abbott, jadi dana akuisisi juga digunakan untuk pendanaan modal kerja dan belanja modal Oneject", jelas Heru.

Proses akuisisi selambat-lambatnya selesai di semester I 2022, sehingga di tahun buku 2022, Oneject sudah bisa dikonsolidasikan kedalam IRRA.

IRRA akan meminta persetujuan dari pemegang saham untuk persetujuan akuisisi Oneject dan juga persetujuan penerbitan saham baru (rights Issue) dalam rangka pendanaan akuisisi. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk ke dua agenda tersebut dilaksanakan pada kuartal I 2022.

Pasca akuisisi, IRRA akan menjadi pemain global sebagai produsen alat kesehatan. Sehingga segmen pasar bagi IRRA, tidak lagi hanya memenuhi permintaan pasar kesehatan domestik namun juga global.

"Dalam 2 tahun terakhir kami mampu meraih pertumbuhan dalam rentang 80-100% setiap tahunnya baik untuk pendapatan dan juga perolehan laba bersih. Akuisisi ini akan menjadi sumber pertumbuhan baru bagi IRRA kedepan", ungkap Heru.

Kabar akuisisi ini membuat harga saham bersandi IRRA melesat 5,38% ke level Rp 1.860/saham. Nilai transaksi saham IRRA tercatat mencapai Rp 73,91 miliar dengan frekuensi 7.577 kali. 


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: HGII Tebar Dividen Rp 4,5 M & Bidik Tambahan Pembangkit 100 MW