
Cek 8 Aksi Emiten! Taspen Beli Saham PTBA, ASII Bagi Dividen

5. Disebut Hengkang dari RI, Ini Penjelasan dari Citigroup
Manajemen Citi Indonesia memastikan, anak usahanya yang bergerak di bisnis sekuritas, PT Citigroup Sekuritas Indonesia (PT CSI), tidak akan hengkang dari Indonesia.
Hal ini ditegaskan Country Head of Corporate Affairs Citibank N.A., Indonesia, Puni A. Anjungsari merespons kabar yang sebelumnya menyebutkan PT CSI akan menghentikan bisnisnya di Indonesia.
"PT Citigroup Sekuritas Indonesia (PT CSI) tidak akan keluar dari Indonesia, dan berkomitmen untuk terus melayani para klien institutionalnya," kata Puni A. Anjungsari, dalam keterangan resmi yang disampaikan kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/2/2021).
6. Setelah Ditunda-tunda, AirAsia Terbang Lagi Mulai Oktober
Setelah beberapa kali menunda operasionalnya, AirAsia Indonesia (QZ) kembali mengoperasikan penerbangan berjadwal secara bertahap mulai bulan Oktober 2021. Penerbangan itu akan melayani rute Jakarta-Bali dan Jakarta-Kuala Lumpur.
Melalui akun media sosial resminya di Instagram @airasiasuperapp.id, mereka akan memulai rute Jakarta-Bali pada 14 Oktober dan Jakarta-Kuala Lumpur pada 2 Oktober 2021.
Untuk dapat terbang dengan nyaman, AirAsia akan selalu menerapkan protokol kesehatan dan kebersihan yang ketat selama perjalanan, baik di darat termasuk di terminal, ramp, area kargo, maupun di dalam pesawat.
7. Kena Rating Negatif Fitch Usai Merger, Ini Buka-bukaan ISAT
Manajemen emiten telekomunikasi, PT Indosat Tbk (ISAT) memberikan penjelasan mengenai penurunan peringkat surat utang perseroan oleh Fitch Ratings sebagai konsekuensi penggabungan usaha dengan PT Hutchinson 3 Indonesia dan nantinya bernama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk.
Dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia, Corporate Secretary Indosat, Billy Nikolas Simanjutkan menyampaikan, dengan merger tersebut, Indosat tidak akan lagi menjadi anak usaha dari Grup Ooredoo, oleh sebab itu klausul cross-default dalam dokumentasi utang Ooredoo tidak berlaku lagi.
"Atas dasar ini, Fitch percaya bahwa mungkin perlu untuk menghapus dukungan keuangan tersirat dari Ooredoo karena perseroan akan berhenti dikendalikan oleh Ooredoo," ungkap manajemen ISAT, dikutip Rabu (29/9/2021).
8. Astaga! Askrindo Tolak Bayar Ganti Rugi EBA Garuda Rp 215 M
Perusahaan asuransi anggota holding BUMN Asuransi dan Penjaminan, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), menyampaikan penolakan terhadap permintaan ganti rugi yang disampaikan oleh PT Mandiri Manajemen Indonesia (MMI) selaku manajer investasi (MI) produk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Efek Beragun Aset (EBA) Garuda Indonesia GIAA01.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Direksi MMI, sebelumnya pada 26 Juli lalu, MMI telah menyampaikan surat dengan nomor 72/MMI.ALT.VII/2021 tanggal 26 Juli 2021 perihal surat tuntutan ganti rugi.
Tujuannya meminta kepada Askrindo sebagai surety atas jaminan pembayaran yang diberikannya dengan nomor polis 56.11.18.00050.13.01.0 tanggal 27 Juli 2018 untuk membayar sisa kekurangan pembayaran pokok EBA Kelas A sejumlah Rp 215.325.000.000 (Rp 215,33 miliar).
[Gambas:Video CNBC]
