Siapa Victoria Care yang Sahamnya Diborong Asing Rp 600 M?

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Rabu, 29/09/2021 17:25 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tercatat ada transaksi di pasar negosiasi dengan nilai jumbo di saham PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) pada perdagangan hari ini, Rabu (29/9/2021).

Transaksi tersebut merupakan transaksi crossing alias tutup sendiri melalui broker Lotus Andalan Sekuritas (YJ) dimana investor asing memborong 16,77 juta lot saham VICI atau setara dengan 1,677 miliar saham dengan harga Rp 366/unit.

Dana yang digelontorkan asing untuk menebus saham ini mencapai Rp 613,8 miliar.


Ada kemungkinan transaksi tersebut melibatkan pemilik dari perusahaan mengingat jumlah saham yang ditransaksikan melebihi jumlah saham yang beredar di publik.

Perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik ini sebanyak 85% sahamnya atau setara dengan 5,7 miliar saham dimiliki oleh PT Sukses Sejati Sejahtera. Sisanya sekitar 15% yakni sebanyak 1 miliar lembar dimiliki oleh investor publik.

Lantas, pertanyaannya, VICI ini emiten yang bergerak di bidang apa?

Berdasarkan penjelasan di laporan keuangan dan website resmi perusahaan, VICI merupakan perusahaan kosmetik dan perlengkapan mandi yang berdomisili di Jakarta dan memiliki pabrik yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah.

VICI memulai kegiatannya secara komersial pada 2007 dengan produk awal Victoria Body Scent dan Miranda Hair Color.

Dengan pengalaman lebih dari 13 tahun, VICI telah menciptakan merek-merek andalan perusahaan, seperti lulur Herborist, pewarna rambut Miranda, parfum Victoria, losion dan masker wajah Nu-Face, produk perawatan kulit Iria, produk perawatan rambut CBD dan parfum Sixsence.

Selain pasar domestik, VICI juga memiliki Divisi Internasional yang mencakup bisnis di pasar global. Saat ini VICI telah mengekspor sebagian besar produknya ke negara-negara Asia, seperti Jepang, Cina, Korea, Malaysia, Brunei Darussalam dan Hong Kong.

Lebih lanjut, pabrik perusahaan, yang diresmikan pada 26 April 2007, berdiri di atas lahan seluas 1,25 ha yang terletak di kota Semarang.

Menurut penjelasan di situsweb VICI, dengan sekitar 300 pekerja, pabrik ini terdiri dari departemen Produksi, research and development (R&D) dan quality control (QC), didukung oleh standarisasi tinggi mesin manufaktur dan laboratorium.

Berdasarkan data di laporan keuangan terbaru, per 30 Juni 2021 jumlah karyawan VICI mencapai 2.330 orang, berkurang 12 orang dibandingkan jumlah karyawan per 31 Desember 2020 yang mencapai 2.342 orang.

Di tengah adanya pandemi Covid-19 sejak Maret tahun lalu, VICI pun melakukan inovasi terkait percepatan penjualan/distribusi produk antiseptik.

"Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di mana permintaan akan produk antiseptik naik signifikan selama 2020, salah satunya untuk produk hand sanitizer," jelas manajemen VICI dalam materi Paparan Publik pada Mei 2021, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (29/9/2021).

Mengenai kinerja perusahaan teranyar, per akhir Juni 2021 laba bersih VICI turun 12,25% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 67,54 miliar, dari laba bersih Rp 76,97 miliar pada semester I 2020.

Penurunan laba bersih tersebut diiringi dengan merosotnya penjualan bersih sebesar 2,38% secara tahunan menjadi Rp 521,14 miliar pada paruh pertama 2021.

Lebih rinci, penjualan perusahaan terdiri dari penjualan kepada pihak berelasi lokal dan pihak ketiga. Pada semester I tahun ini, penjualan kepada pihak berelasi tercatat sebesar Rp 36,20 miliar. Catatan saja, angka tersebut belum dikurangi dengan diskon dan returan penjualan sebesar Rp 676,35 juta.

Kemudian, penjualan neto kepada pihak ketiga mencapai Rp 485,62 miliar. Dari pos penjualan pihak ketiga ini, penjualan kepada pihak ketiga lokal mencapai Rp 684,48 miliar dan kepada pihak ketiga ekspor sebesar Rp 3,10 miliar.

Adapun beban pokok penjualan tercatat turun 2,53% secara yoy menjadi Rp 265,53 miliar pada semester I 2021.

Sebagai informasi, PT Sukses Sejati Sejahtera merupakan entitas induk VICI dan PT Gemilang Tunggal Prakarsa merupakan entitas induk terakhir Perusahaan.

Per 31 Agustus 2021, pemegang saham mayoritas emiten yang melantai di bursa pada 17 Desember 2020 ini adalah PT Sukses Sejati Sejahtera, yakni mencapai 84,950% dari total saham perusahaan. Kemudian, Komisaris Utama VICI Luhur Dino Herlambang tercatat memiliki 0,024% saham perusahaan. Sisanya, masyarakat mengempit 15,026% saham VICI.

Di pasar modal, saham VICI melonjak 7,45% ke posisi Rp 404/saham pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (29/9). Dalam sebulan, saham VICI naik 6,88%, sedangkan secara year to date (ytd) melonjak 29,49%. Adapun nilai kapitalisasi pasar saham VICI mencapai Rp 2,71 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: HGII Tebar Dividen Rp 4,5 M & Bidik Tambahan Pembangkit 100 MW