Jurus BEI Ajak Startup, Centaur, Unicorn & Decacorn untuk IPO

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
29 September 2021 14:50
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong perusahaan rintisan berstatus centaur, unicorn maupun decacorn untuk melantai di pasar modal tanah air.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan, untuk menarik minat perusahaan rintisan tersebut, BEI gencar melakukan sosialisasi kepada pemangku kepentingan terkait.

Kegiatan sosialisasi go public tersebut dikemas dalam kegiatan sosialisasi one-on-one antara BEI dengan calon Perusahaan Tercatat, maupun melakukan webinar berkolaborasi antara BEI, underwriter, perusahaan tercatat, yang bekerja sama dengan komunitas, asosiasi, maupun venture capital.

"Terkait dengan persiapan BEI untuk kelanjutan rencana IPO Centaur, Unicorn, dan Decacorn, BEI tanggap terhadap perkembangan dan perubahan model bisnis perusahaan-perusahaan di Indonesia, dan mencoba untuk bersifat adaptif dan proaktif, kata Nyoman kepada awak media, Rabu (29/9/2021).

Saat ini, BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga sedang menyusun Rancangan Peraturan OJK (RPOJK) tentang Penerapan Klasifikasi Saham Dengan Hak Suara Multipel di Indonesia.

Dengan adanya aturan ini akan memungkinkan perusahaan-perusahaan teknologi dalam negeri yang akan IPO tetap bisa menjadi pengendali perusahaan meskipun porsi kepemiikan saham pendiri relatif lebih kecil.

Selain itu, BEI juga dalam proses melakukan perubahan Peraturan I-A untuk membukakan pintu-pintu atau opsi yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai sektor industri, termasuk perusahaan-perusahaan teknologi yang valuasinya sudah mencapai Centaur (lebih dari US$ 100 juta), Unicorn (lebih dari US$ 1 miliar), dan Decacorn (di atas US$ 10 miliar) dengan tetap memperhatikan kualitas perusahaan tercatat.

"BEI berharap kedua peraturan tersebut di atas dapat segera difinalisasi utk kemudian segera dpt digunakan oleh stakeholder pasar modal Indonesia," katanya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dari Bimbel Hingga Arak, Ini Antrean IPO di Awal 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular