
Cek 7 Kabar dari Pasar, Informasi Penting untuk Trading

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik kembali melanjutkan pelemahan seiring sentimen kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat tenor 10 tahun ke level 1,5%, pelemahan bursa Wall Street dan minimnya katalis di dalam negeri.
Selasa kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,15% ke level 6.113,11 poin dengan nilai transaksi Rp 13,74 triliun. Pelaku pasar asing mengakumulasi pembelian bersih cukup massif senilai Rp 738,28 miliar dan sejak awal tahun menjadi Rp 28,67 triliun.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Rabu (29/9/2021):
1. TBIG Grup Sandiaga Mau Rilis Obligasi Rp 13 T, Buat Apa Saja?
Emiten menara telekomunikasi Grup Saratoga milik Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), berencana menerbitkan surat utang dalam denominasi dolar atau Notes dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya US$ 900 juta atau sekitar Rp 12,82 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.250 per US$.
Terkait aksi korporasi ini, manajemen TBIG akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 30 September 2021 pukul 14.00 WIB di The Convergence Indonesia, Kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan.
"Perseroan akan memohon persetujuan rapat untuk menerbitkan surat utang atau Notes dalam mata uang asing dengan jumlah pokok keseluruhan sebanyak-banyaknya setara dengan US$ 900.000.000 yang akan dilaksanakan dalam 1 atau beberapa kali penerbitan dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal diperolehnya persetujuan dari RUPSLB," ungkap manajemen TBIG, dalam keterbukaan informasi, Selasa (28/9/2021).
2. Anak Usaha Smartfren Akuisisi Teleglobal, Berapa Duit?
Anak usaha PT Smartfren Tbk (FREN), PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) mengakuisisi 65% saham PT Indo Pratama Teleglobal (IPT) senilai Rp 18,21 miliar.
Akuisisi ini dilakukan untuk mendukung ekspansi bisnis perusahaan yang diharapkan akan berdampak positif pada kinerja perusahaan di masa depan.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan, Moratelindo mengakuisisi IPT dari PT Telekomunikasi Nusantara Sejahtera (TNS), sebanyak 145.730 saham.
"Para pemegang saham perseroan telah menyetujui rencana pengambilalihan/akuisisi sebagian besar saham yang telah dikeluarkan oleh PT IPT , maka sebagai bentuk tindak lanjut dari persetujuan rencana transaksi dimaksud, dengan ini perseroan menyampaikan informasi bahwa pada tanggal 24 September 2021 perseroan telah menyelesaikan transaksi akuisisi saham PT IPT," tulis keterbukaan informasi tersebut, Selasa (28/9/2021).
3. Siapa Asing yang Borong Saham Emiten Sinarmas Rp 406 M?
Di tengah ambruknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,34% di sesi II, diam-diam investor asing melakukan pembelian saham besar-besaran di saham milik Sinar Mas Group yakni PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) di pasar negosiasi.
Data BEI Selasa ini mencatat (28/9), investor asing melakukan pembelian bersih Rp 406,5 miliar di pasar negosiasi di saham SMMA menggunakan broker PT Sinar Mas Sekuritas (DH) sebanyak 381.747 lot di harga Rp 10.648/unit dari investor yang menggunakan broker PT Sinar Mas Sekuritas (DH) sebanyak 4.389 lot dan sisanya PT Aldiracita Sekuritas (PP).
Merespons adanya transaksi tersebut saham SMMA stagnan di harga Rp 10.600/unit tanpa transaksi sama sekali.
4.Duh! AirAsia X Rugi Rp 84 T di Kuartal II-2021, Ini Pemicunya
Maskapai penerbangan asal Malaysia, AirAsia X Bhd (AIRX.KL) yang fokus pada penerbangan jarak jauh, mencatatkan kerugian sebesar 24,8 miliar ringgit (US$ 5,88 miliar) atau sekitar Rp 83,79 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.250 per US$ pada kuartal kedua tahun ini.
Kerugian tersebut meningkat delapan kali lipat dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 305,2 juta ringgit.
"Kenaikan tersebut disebabkan beban operasional yang meningkat, terutama dari biaya provisi untuk menutupi utang," tulis manajemen AirAsia dilansir Reuters, Selasa (28/9/2021).