TBIG Grup Sandiaga Mau Rilis Obligasi Rp 13 T, Buat Apa Saja?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
Selasa, 28/09/2021 17:35 WIB
Foto: Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno/ Twitter @sandiuno

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten menara telekomunikasi Grup Saratoga milik Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), berencana menerbitkan surat utang dalam denominasi dolar atau Notes dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya US$ 900 juta atau sekitar Rp 12,82 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.250 per US$.

Terkait aksi korporasi ini, manajemen TBIG akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 30 September 2021 pukul 14.00 WIB di The Convergence Indonesia, Kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan.

"Perseroan akan memohon persetujuan rapat untuk menerbitkan surat utang atau Notes dalam mata uang asing dengan jumlah pokok keseluruhan sebanyak-banyaknya setara dengan US$ 900.000.000 yang akan dilaksanakan dalam 1 atau beberapa kali penerbitan dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal diperolehnya persetujuan dari RUPSLB," ungkap manajemen TBIG, dalam keterbukaan informasi, Selasa (28/9/2021).


Dana hasil penerbitan notes akan diterbitkan akan digunakan oleh perseroan untuk disalurkan kepada kelompok entitas anak, melalui pinjaman antarperusahaan dan/atau penyertaan modal.

Tujuannya, untuk melakukan pelunasan kewajiban utang yang jatuh tempo dan pembayaran dipercepat atas pinjaman, di mana perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut tidak melarang adanya pembayaran dipercepat atau membiayai rencana ekspansi usaha di masa yang akan datang dan menunjang kebutuhan pendanaan perseroan dan entitas anak.

Sampai dengan periode semester pertama tahun ini, TBIG tercatat membukukan perolehan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 663,26 miliar.

Perolehan laba bersih tersebut meningkat 29,92% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 510,48 miliar.

Kenaikan ini terutama ditopang oleh kenaikan pendapatan dari penyewa pihak ketiga.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan, pada semester pertama tahun ini, TBIG mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 16% menjadi Rp 2,97 triliun dari sebelumnya Rp 2,57 triliun.

Rinciannya, pendapatan pelanggan dari pihak ketiga dari Telkomsel masih memberi andil terbesar Rp 1,08 triliun dari tahun sebelumnya Rp 1,02 triliun.

Selanjutnya, PT Indosat Tbk sebesar Rp 641,45 miliar, naik dari Rp 550,87 miliar, PT XL Axiata Rp 479,19 miliar naik dari Rp sebelumnya Rp 442,29 miliar. Lainnya dari PT Hutchison 3 Indonesia dan PT Smartfren Telecom Tbk yang juga mencatatkan kenaikan masing-masing Rp 453,66 miliar dan Rp 288,61 miliar.


(tas/tas)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Modal Pasar Saham & SBN Tarik Investor Saat Iran-Israel Panas