Analisis Teknikal

Waspada! Laju IHSG Lagi-lagi Diadang Pola Rectangle

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
28 September 2021 08:17
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menguat 0,3% Senin kemarin, kemudian berbalik melemah dan mengakhiri perdagangan di 6.122,495, minus 0,36%. Meski akhirnya melemah, investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 312 miliar.

Sentimen pelaku pasar sempat membaik setelah bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) lagi-lagi menyuntikkan likuiditas di sistem perekonomian, guna menenangkan pasar yang dibuat cemas akibat masalah krisis utang raksasa properti China, Evergrande Group.

Tetapi tidak berlangsung lama sentimen pelaku pasar kembali campur aduk, sebab belum ada pernyataan resmi dari Evergrande yang pada Kamis pekan lalu tidak membayar bunga obligasi jatuh tempo berdenominasi dolar AS pada Kamis pekan lalu senilai US$ 83 juta.

Evergrande belum ada berkomentar dan punya waktu 30 hari sebelum secara teknis dikatakan gagal bayar (default).

Sementara itu dari Barat, bursa saham AS (Wall Street) bervariasi, hanya indeks Dow Jones yang mampu mencatat penguatan.

Kenaikan yield obligasi (Treasury) hingga sempat menyentuh 1,5% membuat mayoritas saham tertekan. Selain itu, perhatian juga kembali tertuju ke kemungkinan terjadinya shutdown atau penghentian layanan pemerintah AS.

Wall Street yang bervariasi tentunya kurang memotivasi bursa saham Asia termasuk IHSG pada hari ini.

Secara teknikal, batas atas pola Rectangle lagi-lagi membuat IHSG berbalik turun. Meski demikian IHSG masih berada atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), MA 100, dan MA 200

Jika dilihat sejak awal Juni, IHSG membentuk pola Rectangle, dengan batas atas di kisaran 6.140 dan batas bawah di kisaran 5.940.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Pola Rectangle juga menjadi indikasi pergerakan sideways. Diperlukan penembusan konsisten di batas atas untuk memicu penguatan lebih lanjut. Pada 5 Agustus lalu, IHSG sempat menembus batas atas tersebut, tetapi hanya bertahan 2 hari saja. Artinya, mengalami false breakout.

Jika melihat grafik 1 jam, indikator stochastic sudah berada di wilayah jenuh jual (oversold), yang membuka ruang penguatan pada hari ini.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Batas atas pola Rectangle di 6.140 menjadi resisten terdekat yang akan menahan penguatan IHSG. Tetapi jika sukses ditembus, IHSG berpeluang menuju 6.170.

Sementara itu, target koreksi ke 6.120 kemarin sudah tercapai. Support selanjutnya berada di kisaran 6.100 hingga 6.080 yang berada di kisaran MA 50 dan 200 menjadi target penurunan jika IHSG tertahan di bawah 6.120.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sepekan Ini, IHSG Anteng di Zona Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular